Sarolangun - Sabtu (21/11), Untuk memastikan seluruh Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun steril dari tertular Covid-19 atas instruksi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, dilakukan tes Swab PCR Covid-19 secara masal bagi seluruh pegawai di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun.
Sarolangun - Sabtu (21/11), Untuk memastikan seluruh Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun steril dari tertular Covid-19 atas instruksi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, dilakukan tes Swab PCR Covid-19 secara masal bagi seluruh pegawai di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun.
Sarolangun - Rabu (21/10), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi M. Jahari Sitepu bersama Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Parsaoran Simaibang mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun hal ini dalam rangka melaksanakan serangkaian kegiatan menyemarakkan Hari Dharma Karya Dhika ke 75 tahun 2020.
Sarolangun - Kamis, (15/10) 60 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun kembali diikutsertakan dalam pelatihan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan untuk bidang keahlian budidaya perikanan air tawar dan perkayuan atau pertukangan. 60 WBP ini dibagi menjadi dua kelompok yakni 20 orang mengikuti pelatihan perikanan, dan 40 orang mengikuti pelatihan perkayuan atau pertukangan.
Sarolangun - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Sarolangun dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Sarolangun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun pada Rabu (30/09/20).
Sarolangun - Terkait pemberitaan di beberapa media online tentang kabar tidak mengenakkan yakni perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh oknum narapidana Lapas Kelas IIB Sarolangun yang sedang menjalani Asimilasi di rumah dibenarkan oleh Kalapas Sarolangun Irwan.
Sarolangun - Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Sarolangun kembali menorehkan prestasi membanggakan, setelah berbulan-bulan melakukan berbagai inovasi pelayanan bagi warga binaan terutama dalam hal sanitasi dan penyajian makanan yang layak dan bersih bagi Warga Binaan, pada kamis (3/9/20) bertempat dikantor Dinas Kesehatan kabupaten Sarolangun diserahkan sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga untuk Lapas Sarolangun yang diterima langsung oleh Kasubsi Keperawatan Pebri Irwansyah.
Sarolangun - Selasa (01/09/20). Seluruh Petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan Berkumpul di ruang Sekretariat, mereka satu persatu diambil sampel urine-nya untuk kemudian di tes menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh Perawat Subsi Pembinaan. Tes Urine ini diawasi oleh Tim Satops Patnal secara ketat, untuk menghindari tindakan-tindakan curang yang dilakukan oleh Petugas Maupun Warga Binaan untuk mempengaruhi hasil tes.
Kalapas Sarolangun Irwan kepada tim humas mengatakan bahwa Tes Urine terhadap para Petugas dan Warga Binaan ini perlu dilakukan demi memastikan bahwa Petugas dan Warga Binaan Lapas Sarolangun benar-benar bebas Narkoba dan sebagai upaya preventif serta antisipasi gangguan Kamtib, "Tes Urine ini kita lakukan secara insidentil sehingga Petugas dan Warga Binaan yang kita tes tidak bisa mengelak atau melakukan tindakan untuk mengelabui dan mempengaruhi hasil tes" Ujar kalapas.
"Tes Urine ini ke depannya
akan terus kita lakukan secara insidentil, dan kita berusaha memastikan bahwa Petugas dan Warga Binaan yang A1 kita curigai mengonsumsi Narkoba akan langsung kita tarik dan kita tes
Urine-nya, jika positif akan kita ambil tindakan tegas, tutup Kalapas.
Senada dengan Kalapas Kasibinadik Giatja Jonerwan mengatakan bahwa Subsi Perawatan akan terus bergerak menggali
informasi untuk memastikan Lapas Sarolangun benar-benar steril dari Narkoba,
"Berdasarkan hasil tes sampel urine terhadap Petugas dan Warga Binaan ditemukan hasil
bahwa Seluruhnya Negatif Narkoba" Ujar Kasibinadik Giatja Jonerwan.
Sarolangun - Dengan mengenakan pakaian motif dominan abu - abu, 20 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dikumpulkan oleh petugas di Aula Gedung Dalam. Warga Binaan tersebut dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kemandirian Narapidana, Senin (24/8).
Dihubungi secara terpisah oleh Tim Humas, Kalapas Sarolangun Irwan, menuturkan bahwa program pelatihan kemandirian ini merupakan keberlanjutan dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan "20 orang yang terpilih mengikuti program pelatihan menjahit ini merupakan hasil seleksi ketat dari seksi bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja" tegas Irwan.
Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.
Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.
"Sebenarnya kami ingin semua Warga Binaan bisa diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kemandirian ini, namun karena keterbatasan anggaran dan tempat tentu perlu pertimbangan lebih bijaksana lagi, dan juga tidak semua Warga Binaan punya minat menjahit, kita ingin yang mengikuti pelatihan kemandirian menjahit ini memang yang memiliki minat dan bakat menjahit" ujar Irwan.
"Tujuan utama memberikan pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat ini bagi narapidana adalah menjadikan mereka pribadi yang mandiri dan berdaya saing serta mempunyai keterampilan juga bersertifikat untuk kemudian bisa digunakan di seluruh Indonesia" ungkap Irwan.
Kasi Binadik dan Giatja Jonerwan menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan berjalan selama 20 hari kedepan, "Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai akan diberikan sertifikat yang bisa digunakan ketika telah kembali kemasyarakat nantinya" ujar Joner.
Kasubag Tata Usaha Hariyadi, menuturkan bahwa sarana penunjang kegiatan pelatihan ini cukup memadai, "Mesin jahit listrik berjumlah 4 unit dan 1 mesin Obras pembeliannya berasal dari anggaran kantor, sementara itu Balai Latihan Kerja Sarolangun bersedia memberi bantuan pinjam pakai 6 unit" ujar Ari.
Sementara itu Kasubsi Bimker Sudomo selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa untuk pelatih atau instruktur pelatihan kemandirian Lapas Sarolangun menggandeng BLK kabupaten Sarolangun, Kegiatan pelatihan ini dimulai dari jam 08.00 hingga 11.30.
Arahan dan Penguatan oleh Kalapas Sarolangun kepada petugas yang akan melaksanakan Razia |
Pada razia kali ini yang menjadi target adalah kamar WBP blok narkoba dan pidana umum secara acak sesuai hasil investigasi dari Tim Intelijen Satops Patnal, razia ini digelar untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta mendeteksi gangguan dini di dalam lapas Sarolangun.
Seluruh petugas yang akan melaksanakan razia diwajibkan mengikuti protokol kesehatan oleh Petugas Penjaga Pintu Utama |
Usai pelaksanaan razia, Irwan menyampaikan bahwa Satgas Satops Patnal Lapas Sarolangun tidak menemukan narkoba dan handphone dari kamar Warga Binaan, namun petugas berhasil menyita beberapa kartu domino, kartu remi, cutter, alat memasak dari kaleng bekas, dan kabel-kabel.
"Hasil temuan ini kami catat untuk nantinya kami laporkan, secara umum kegiatan razia berjalan lancar dan tertib," terang Irwan.
Penggeledahan dilaksanakan secara menyeluruh, tiap sisi yang mencurigakan diperiksa secara detil |
Sarolangun - 4 orang Tim dari Inspektorat Jenderal dari Kementerian Hukum dan HAM RI mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun hal ini dalam rangka melakukan penguatan terhadap Lapas Sarolangun yang tidak berapa lama lagi melewati fase terakhir penilaian oleh Tim Penilai Nasional (TPN) Satuan Kerja nominasi Peraih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun anggaran 2020.
Dengan protokol kesehatan ketat 4 orang Tim tiba di Lapas Sarolangun sekira jam 08.30 WIB dan langsung menuju Portir untuk dicek suhu tubuh, kemudian masuk ke ruang dalam untuk mengamati secara langsung sarana dan prasarana penunjang pelayanan publik yang telah disediakan oleh Lapas Sarolangun.
Setelah melakukan pengamatan langsung ke lapangan Tim Inspektorat Jenderal mengumpulkan seluruh Tim Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Lapas Kelas IIB Sarolangun di Sekretariat WBK untuk memaparkan item-item yang masih perlu dilakukan penguatan.
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa dengan kehadiran dari Tim Inspektorat Jenderal di Lapas Sarolangun sangat membantu bagi perbaikan di semua lini demi mewujudkan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di Lapas Sarolangun.
"Banyak masukan dan koreksi yang membangun dari tim Inspektorat Jenderal untuk Lapas Sarolangun, kita berharap dengan adanya penguatan ini bisa memacu semangat kami untuk berkerja lebih keras lagi demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas terutama masyarakat Sarolangun" ujar Irwan.
Petugas sedang mengantri pengambilan sampel darah oleh petugas medis untuk tes rapid |
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa pelaksanaan Rapid Test ini sebagai upaya deteksi dini virus Corona, "Kita tidak punya waktu banyak. makanya kemaren kita bergerak cepat koordinasi dengan wakil bupati Sarolangun terkait bantuan alat Rapid Test dari Pemda Sarolangun" ujar Irwan.
"Alhamdulillah pak Wabup mengabulkan permintaan kita terkait bantuan alat tes rapid dan tenaga medis yang melakukan tes. karena ini bukan saja berkaitan dengan keselamatan petugas tetapi juga berkaitan dengan keselamatan seluruh warga binaan" ungkap Irwan.
Terkait kenapa petugas menjadi prioritas utama dilakukan Test Rapid Kalapas mengatakan bahwa karena petugas rata-rata bergaul dan dengan masyarakat luas, bahkan sebagian ada yang keluarganya diluar kabupaten, diluar provinsi bahkan dipulau Jawa, "Sejak diberlakukan New Normal sebagian petugas ada yang pulang kampung bertemu keluarga baik antar kabupaten, provinsi bahkan antar pulau, tentu sangat rentan terpapar virus Corona, yang kita khawatirkan adalah orang tanpa gejala. terlihat segar bugar tetapi membawa virus" ujar Irwan.
Dharma Wanita mengikuti Rapid Tes di Gazebo Lapas Sarolangun |
Dari pelaksanaan rapid Test yang dilakukan oleh tim medis dari dinas kesehatan kabupaten Sarolangun terhadap seluruh petugas Lapas Sarolangun dan sebagian Dharma Wanita hasil semuanya Non Reaktif.
Sarolangun - Seperti tahun-tahun sebelumnya pembukaan Pekan Olahraga Pemasyarakatan merupakan pertanda bahwa bulan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 sudah dekat. Tidak ketinggalan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun ikut ambil bagian memeriahkan HUT RI ini.
Sarolangun - 45 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB terlihat berjejer antri menunggu giliran diambil sampel darahnya, hal ini dalam rangka tes HIV, HBsAg dan Sputum yang dilaksanakan oleh Subsi Keperawatan yang melibatkan tim labor dari Puskesmas Sarolangun dipimpin oleh Jaka Afrira Nando Davinci, SST, kegiatan tes ini dilaksanakan sekira jam 09.00 mengambil tempat di Gazebo, Kamis (16/07/20).
Kegiatan ini diprakarsai oleh Kejaksaan Negeri Sarolangun dan itu merupakan bagian dari rangkaian memeriahkan Hari Bhakti Adhyaksa ke - 60, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dalam hal ini berperan sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut hadir Kajari Sarolangun Bobby Ruswin beserta jajaran dan Kalapas Sarolangun Irwan dan pejabat struktural, kegiatan ini mengangkat tema tentang UU Narkotika, kegiatan ini dimulai dengan sambutan dan arahan oleh Kalapas Sarolangun dan Kajari Sarolangun.
Kalapas Sarolangun dalam arahannya dihadapan Warga Binaan mengatakan bahwa kegiatan yang diprakarsai oleh Kejari Sarolangun ini sangat penting bagi Warga Binaan Lapas Sarolangun, "Kami keluarga besar Lapas Kelas IIB Sarolangun mengucapkan rasa terima kasih kepada Kejari Sarolangun yang telah berkunjung dan melaksanakan kegiatan Ngobrol Bareng dengan Warga Binaan" ucap Irwan.
"Mewakili keluarga besar Lapas Sarolangun kami mengucapkan selamat Hari Bhakti Adhyaksa ke - 60 untuk Kejaksaan Negeri Sarolangun. sebagian besar Warga Binaan masih banyak yang minim informasi tentang Undang-Undang Narkotika dan Justice Collaborator maka pada saat ini jadi momen yang baik bagi bapak ibu semua karena bisa bertatap muka dan berdialog langsung dengan Kajari Sarolangun" ujar Irwan.
Kalapas Sarolangun sedang memberikan arahan terkait kegiatan Ngopi Soda |
"Kami berharap bapak, ibu saudara-saudara Warga Binaan semuanya dapat mengikuti dan tercerahkan dengan adanya kegiatan ini, karena ini berkaitan langsung dengan persoalan yang sedang dialami oleh Warga Binaan, yang sebagian masih berstatus tahanan" ujar Bobby.
Kajari Sarolangun sedang memberikan arahan terkait kegiatan Ngopi Soda |
Setelah penyampaian materi Warga Binaan diberikan kesempatan bertanya oleh Kajari Sarolangun terkait materi yang disampaikan, setidaknya ada 3 orang penanya dari Warga Binaan yang bertanya tentang tata cara mendapatkan Justice Collaborator beserta syarat-syaratnya.
Langganan:
Postingan (Atom)