Sarolangun – Bertempat di Masjid At Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sarolangun, seluruh warga binaan melaksanakan kegiatan pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441H, Sabtu (09/11).

Tema yang diangkat kali ini adalah “Dengan meneladani akhlak Rasulullah, kita wujudkan masa depan yang lebih baik” yang mana sangat sesuai jika dikaitkan dengan kondisi Warga Binaan Lapas Sarolangun yang saat ini sedang berusaha memperbaiki diri.

Ada yang unik dalam pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini, dimana pasca hari H peringatan Maulid, seluruh warga binaan menyampaikan aspirasi mereka untuk mengadakan berbagai perlombaan, diantaranya Lomba Hafalan Surat Pendek, Lomba Adzan, dan Lomba Kultum. 

Kasubsi Pembinaan membuka kegiatan perlombaan antar WBP

Dalam peringatan Maulid Nabi 1441H ini, Lapas Sarolangun mengundang Ustadz Pirman, Lc. M.Si. sebagai penceramah. Ustadz Pirman berpesan kepada seluruh warga binaan dan petugas yang hadir agar senantiasa mengikuti dan meneladani perbuatan Nabi sehingga tidak sedikit warga binaan tampak menangis.
Ustadz Pirman menyampaikan tausiyah di depan ratusan WBP

Dalam sambutannya, Kalapas Sarolangun, Irwan, A.Md., I.P., S.H., M.H. juga memberikan motivasi kepada seluruh warga binaan.“Hari ini hari libur, tanggal merah, Pak, Bu. Tapi kami petugas tetap hadir dan menemani Bapak, Ibu sekalian. Karena kami Pak, sudah merasa dekat dengan Bapak, Ibu sampai kami lupa kalau hari ini tanggal merah.” Ujar Irwan disambut gelak tawa warga binaan.
“Semua manusia pernah salah Pak. Kami petugas juga pasti nggak lepas dari dosa. Tapi Pak, Bu, perlu ingat, sebaik – baik manusia adalah mereka yang bertaubat dan tidak mengulang lagi kesalahannya.” Tutup Irwan memotivasi.

Kalapas memberikan hadiah kepada juara lomba Kultum

Kasubsi Pembinaan menyerahkan hadiah kepada juara lomba adzan
 
Kasubsi Kamtib menyerahkan hadiah kepada juara Lomba hafalan surat pendek

Menyambut Maulid Nabi 1441 H, Lapas Sarolangun Gelar Perlombaan Antar WBP

Sarolangun - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun kembali mengadakan pelatihan menulis bagi Warga Binaan, kegiatan menulis ini dapat terselenggara berkat kerjasama  antara Lapas Sarolangun dengan Forum Lingkar Pena ( FLP ) Jambi, Sabtu (31/08/31).

Jalin Kerjasama dengan FLP, Lapas Sarolangun Adakan Pelatihan Menulis untuk Warga Binaan

Sarolangun - Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun terus mencoba memberikan pelayanan secara maksimal kepada warga binaan, salah satunya melalui perpustakaan Gemar Membaca yang sejak lama terdapat di dalam Lapas Sarolangun, perpustakaan ini sendiri merupakan wujud dari amanat UU 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan dimana lembaga pemasyarakatan wajib memberikan pelayanan berupa pendidikan dan pengetahuan serta menyediakan perpustakaan bagi warga binaan.

Perpustakaan Lapas Sarolangun Ramai Pengunjung

Sarolangun – Selasa (21/05), Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun memberikan pelayanan istimewa kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Sarolangun, sebuah momen spesial di bulan Ramadhan yang sangat jarang mereka rasakan karena terpisahkan oleh jeruji besi.

Wajah warga binaan begitu semringah, karena yang biasanya mereka hanya dapat berbuka puasa bersama rekan satu kamarnya, sore ini mereka dapat menikmati buka puasa bersama dengan keluarga mereka masing-masing. Bertempat di gazebo Lapas, mereka duduk bersama dialasi karpet menyantap makanan yang dibawa keluarganya.

Hal tersebut dapat terlaksana berkat inovasi dari Kepala Lapas Sarolangun, Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H. Kunjungan keluarga yang biasanya dilaksanakan pagi, khusus hari ini dibuka juga pada sore hari. Hal ini mengundang antusiasme yang sangat tinggi dari para keluarga. Ratusan pengunjung mendaftar agar bisa menikmati santapan bersama keluarganya yang sedang berada di balik jeruji besi. Tercatat ada 119 orang laki-laki, 232 orang perempuan, dan 39 anak-anak berkunjung ke dalam Lapas Sarolangun.

Kepala Lapas Sarolangun mengaku pihaknya memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk bisa buka puasa bersama keluarga ini merupakan salah satu bentuk program pembinaan bagi warga binaan. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh warga binaan untuk instrokpesi dan memotivasi diri, berusaha agar kembali bersama keluarga, menjalani kehidupan dengan baik setelah menyelesaikan binaan. Terutama tidak kembali melakukan hal yang melanggar hukum.

Menurut Beliau, Lapas merasa bertanggungjawab secara moril agar warga binaan bisa dekat dengan keluarganya, termasuk buka puasa bersama yang merupakan kesempatan langka selama berada di dalam Lapas. Mereka bisa melepas rasa rindu terutama di bulan suci ini.

Kepala Lapas juga memberikan apresiasi kepada semua petugas Lapas Sarolangun atas kerja kerasnya demi terselenggaranya kegiatan dengan aman dan lancar.
“Alhamdulillah. Terimakasih Pak Kasubsi Pembinaan dan semua petugas Lapas Sarolangun. Semoga kita diberi kemudahan dan keberkahan, serta selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.” Ujar Irwan.

Di sisi lain, Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Sarolangun, Jonerwan, S.Pd. mengungkapkan bahwa walaupun sempat kewalahan karena jumlah pengunjung yang membeludak, namun berkat kerjasama seluruh petugas, para pengunjung merasa cukup puas dan berharap ada kegiatan buka bersama selanjutnya.
“Tadi kita sempat juga kewalahan dalam menerima kunjungan, karena alur untuk penggeledahan barang dan badan masih kekurangan, terutama yang perempuan. Tapi Alhamdulillah, berkat kerjasama para pegawai dalam mensukseskan kegiatan ini secara maksimal dan penuh tanggung jawab, para pengunjung merasa cukup puas dan berharap ada kegiatan buka bersama selanjutnya.” Ungkap Joner menutup kegiatan.

Suasana antrian pendaftaran kunjungan
Pemeriksaan barang pengunjung

Buka Bersama Warga Binaan dan Keluarga, Lapas Sarolangun Tuai Pujian dari Pengunjung


Sarolangun -  Dalam rangka meningkatkan ketaqwaan dalam bulan suci Ramadhan 1440 H, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Sarolangun dan Jamaah Tabligh mengadakan kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan. Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 06 sampai dengan 16 Mei 2019 yang diikuti oleh seluruh warga binaan pemasyarakatan Lapas Sarolangun. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 11 hari tersebut diisi dengan kegiatan pengajian dan tausiah, yang semuanya dilaksanakan terpusat di Masjid At Taubah Lapas Sarolangun.
Sambutan dari Kemenag Sarolangun
Kegiatan pesantren kilat ramadhan ini merupakan bagian dari implementasi MOU yang telah dibuat bersama pihak Lapas Sarolangun, Kementerian Agama Kab. Sarolangun, dan Pemerintah Daerah Kab. Sarolangun. Kegiatan ini pun ditutup secara resmi oleh Kalapas Sarolangun yang diwakili oleh Kasubsi Pembinaan Lapas Sarolangun, Kamis(16/05).
Sambutan Kasubsi Pembinaan
Penutupan pesantren kilat ramadhan dihadiri oleh para pejabat struktural Lapas Sarolangun, ustadz pembimbing penyuluh agama utusan Kemenag Sarolangun, serta para Warga Binaan Lapas Sarolangun. Pada kegiatan penutupan ini dilaksanakan juga penyerahan Piagam Penghargaan sebagai bentuk apresiasi pihak Lapas kepada para penyuluh agama.

Penyerahan Piagam Penghargaan oleh Kasubsi Pembinaan
Dalam sambutan Kepala Subseksi Pembinaan, Jonerwan, S.Pd. mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyuluh agama, petugas Lapas, dan warga binaan yang telah membantu dalam suksesnya kegiatan pesantren kilat tersebut. Jonerwan juga berharap kegiatan pengajian seperti pesantren kilat ini dapat berlangsung hingga akhir bulan ramadhan dan dapat dilaksanakan setiap tahunnya, karena menurut Jonerwan  momentum ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan dan dapat menjalin tali silaturahmi diantara seluruh pegawai Lapas Sarolangun, Warga Binaan, Kemenag Sarolangun, dan juga Jamaah Tabligh.

Hal ini diamini Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun, Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H.
“Kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan dan ditingkatkan serta bekerja sama dengan berbagai pihak. Kegiatan ini penting untuk meningkatkan iman dan taqwa serta pengetahuan agama Warga Binaan Lapas Sarolangun, termasuk petugasnya. Besar harapan kami Warga Binaan dapat mengaplikasi pengetahuan agama yang mereka dapat dari kegiatan ini, bukan hanya pada bulan Ramadhan tetapi juga pada keseharian mereka. Bukan hanya di dalam Lapas, tapi ketika mereka sudah bebas nanti.” Tutup Kalapas penuh harap. 
Pembacaan ayat suci Al Quran oleh salah seorang warga binaan
Pemberian Materi Pesantren Kilat oleh salah seorang Ustadz Pembimbing

Lapas Sarolangun Gandeng Kemenag Sarolangun Adakan Pesantren Kilat Dalam Lapas

Sarolangun - Minggu (14/04) Kepala Bidang Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Eripson Mangasi H. Sinaga, S.ST., M.M. menutup dengan resmi acara Bimbingan Teknis Pembuatan Kerajinan Kayu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun. Acara ini dihadiri oleh pejabat dan petugas Lapas Sarolangun dan Pemerintah Daerah Sarolangun. Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun, Drs. Kholidi.
Mewakili Kalapas Sarolangun Sambutan oleh Kasubsi Pembinaan
Dalam sambutan Kepala Lembaga Pemsyarakatan Kelas III Sarolangun, yang diwakili oleh Kasubsi Pembinaan, Nasrul. S.Pd. menyampaikan rasa terimakasih kepada Kementerian Perindustrian dan Pemda Sarolangun. "Terimakasih kepada Kementerian Perindustrian atas kerjasamanya dalam membimbing dan memberikan pembinaan kepada Warga Binaan selama kurang lebih 6 bhari ini. Smoga untuk ke depan bisa bermanfaat dan dapat diestafetkan oleh yang sudah dilatih kepada Warga Binaan yang lain. Dan juga terimkasih atas kebaikan Pemda Sarolangun yang sigap merespon segala permintaan dari Lapas." Tutur Nasrul.

Sambutan Kadis Disperindag Kabupaten Sarolangun
Apresiasi kepada Lapas diberikan oleh Kadis Koperindag. Kholidi menuturkan pentingnya peran dan fungsi Lapas yang telah membantu membina masyarakat Sarolangun, khususnya warga binaan. Beliau juga kagum dengan usaha Lapas yang mendatangkan orang dari Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan potensi WBP. "Saya sangat mengapresiasi Lapas yang sangat perduli kepada Warga Binaan. Dan saya juga berterimakasih kepada Kementerian Perindustrian atas kedatangannya. Saya harap kegiatan dapat terus berjalan tidak hanya sebatas pelatihan namun juga pemasarannya. Semoga kerjasama dapat terus berjalan, tidak hanya untuk Lapas tapi masyarakat Sarolangun secara luas." Harap Kholidi dalam sambutannya.

Suasana Penutupan kegiatan Bimtek Kerajinan Kayu
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Kabid IKMA Kemenperin. Eripson menjelaskan bahwa Kementerian menyediakan sarana pemasaran untuk industri kerajinan seperti ini. Beliau juga berpesan agar warga binaan dapat terus mengembangkan kemampuan dan berharap agar Pemda membantu memfasilitasi pembukaan usaha untuk industri ini. "Pelaksanaan Bimtek Pembuatan Kerajinan Kayu ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di Lapas Sarolangun. Terus kembangkan kemampuan kalian! Dan saya harap, Pemda Sarolangun ketika mereka selesai menjalani masa hukuman dan bebas, mungkin ada yang ingin membuka usaha kerajinan kayu seperti ini, tolong dibantu dan diberi fasilitas." Ujar Eripson dalam arahan sekaligus penutupan secara resmi Bimtek Pembuatan Kerajinan Kayu di Lapas Sarolangun.

Penutupan Bimbingan Teknis Pembuatan Kerajinan Kayu di Lapas Sarolangun

Sarolangun - Mewakili Kasubsi Pembinaan atas perintah Kalapas Sarolangun dua orang pegawai Lapas Sarolangun Lidya Andriyani staf Kasubsi Pembinaan dan Redyta Lisma dari staf Keamanan dan Ketertiban mendatangi Puskesmas Sarolangun, Rabu (13/03/19).

Kedatangan mereka disambut hangat oleh beberapa orang petugas kesehatan Puskesmas diruang Apotik, kedatangan mereka ini dalam rangka menjemput bantuan obat-obatan dari pihak Puskesmas untuk keperluan melengkapi obat-obatan di Lapas Sarolangun.

Petugas Lapas Sarolangun menjemput bantuan obat-obatan di Puskesmas Sarolangun
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa kerjasama bidang kesehatan dengan Puskesmas Sarolangun ini sudah berlansung sejak lama, "Bantuan obat-obatan ini sangat membantu menunjang bagi pelayanan kesehatan untuk Warga Binaan kita, bantuan ini merupakan kelanjutan dari bantuan-bantuan kesehatan sebelumnya yang juga diberikan oleh Puskesmas Sarolangun" ujar Kalapas.

Kasubsi Pembinaan/Plt. Kasubsi Kamtib Nasrul dalam kesempatan yang sama mengatakan "Di internal kita stok obat-obatan masih sangat-sangat terbatas, tidak jarang ada Warga Binaan kita yang komplain ketika membutuhkan obat-obatan dengan penyakit berbeda diberikan obat yang sama oleh petugas kesehatan Lapas, bukan unsur kesengajaan akan tetapi lebih kepada penanganan darurat dan kondisi stok obat yang minim" tuturnya.

Lidia Andriyani Pengelola Data Kesehatan Lapas Sarolangun
Lidya Andriani selaku Pengelola Data Kesehatan Lapas Sarolangun menuturkan Bantuan kerjasama dari pihak puskesmas sangat bermanfaat sekali dalam proses pengobatan bagi Warga Binaan dan tahanan Lapas Sarolangun.

Petugas Apotik Puskesmas Sarolangun mengatakan bahwa sejauh ini Puskesmas hanya bisa membantu obat seadanya seperti obat-obatan UKS karena obat-obat kimia tidak bisa diberikan sembarangan dikeluarkan harus dengan resep dokter.

Adapun bantuan obat yang diberikan oleh Puskesmas diantaranya; Paracetamol 250 tab, Antasidone 250 tab, Prester 6 kotak, Oralit 1 kotak, Kasa 2 plastik besar, Betadine 3 botol, Revanol 3 botol, Kapas 3 buah dan Handscone 2 kotak.

Lapas Sarolangun Dapat Bantuan Obat-obatan Dari Puskesmas Sarolangun

Sarolangun - Ratusan Warga Binaan berkumpul di masjid At-taubah Lapas Sarolangun, mewakili Kalapas hadir juga Kasubsi Pembinaan Nasrul, S.Pd serta beberapa orang petugas, hal ini dalam rangka Do'a bersama dan Zikir akbar (24/12/18).
Suasana Pengajian dan Doa bersama WBP Lapas Sarolangun
Acara diawali dengan Zikir bersama yang di pimpin oleh ustazd M. Nurdin, Kalapas yang diwakili oleh Nasrul, S.Pd dalam sambutannya mengatakan "Alhamdulillah, Kegiatan ini perlu kita tingkatkan, dalam berbagai bentuk dan variasi, sehingga WBP tidak jenuh dan cepat bosan dalam beribadah" ujarnya.

"Kita ikut berduka atas musibah tsunami yang menimpa saudara-saudara kita di Banten, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran, mudah-mudahan doa yang kita munajatkan diijabah oleh Allah SWT", tutup Kasubsi Pembinaan.

Lapas Sarolangun adakan zikir akbar dan doa bersama untuk korban tsunami Banten

WBP Lapas Sarolangun Musa Partogi Harianjaya Rubah Nama
Sarolangun – “Sesungguhnya agama yang diakui di sisi Allah adalah agama islam” (Q.S. Al Imran : 19) Mendapatkan petunjuk untuk masuk islam adalah nikmat besar bagi setiap hamba. Karena sejatinya, orang yang masuk islam, berarti dia kembali kepada fitrahnya. Fitrah untuk bertuhan satu, fitrah mengikuti utusan tuhan yang terakhir, dan fitrah untuk mengamalkan al-Quran sebagai kitab Tuhan.
Muslim Harianjaya melakukan mandi taubat dibantu oleh imam masjid An-nur
Muslim Harianjaya melakukan mandi taubat dibantu oleh imam masjid An-nur
Musa Partogi Harianjaya kini resmi mengganti namanya menjadi Muslim Harianjaya setelah mengucapkan dua kalimah syahadat, Senin (17/12). Muslim dibimbing oleh Ustadz Ahmad Nurdin selaku salah seorang guru Ngaji di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun. Disaksikan oleh Kalapas Sarolangun, Irwan, A.md.IP., S.H., M.H. yang didampingi oleh Kasubsi Pembinaan dan beberapa petugas serta Warga Binaan, Muslim menyatakan dirinya masuk islam. “Saya masuk Islam bukan karena mengharap mendapat keringanan hukuman, Pak. Saya masuk Islam murni karena saya mengharap ridho-Nya” Ujar Muslim.

Muslim Harianjaya dikenakan baju muslim persiapan shalat taubat
Muslim Harianjaya dikenakan baju muslim persiapan shalat taubat
Prosesi Muslim masuk Islam tidaklah sulit, karena Muslim telah mengenal Islam melalui teman sekamarnya. Pertama Muslim melakukan mandi besar yang dibantu oleh salah seorang Warga Binaan yang menjadi Imam Masjid. Selanjutnya setelah Muslim mengenakan pakaian yang telah disediakan pihak Lapas, Muslim melaksanakan shalat taubat dua rakaat. Setelah itu, Muslim mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun oleh Ustadz Ahmad Nurdin yang disambut teriakan “ALLAHU AKBAR” dan pelukan dari para Jamaah. “Sudah khitan (sunat) belum? Kalau belum kita ambil pisau nih..” Ujar Ustadz Nurdin yang disambut gelak tawa jamaah.

Muslim Harianjaya melakukan shalat taubat 2 rakaat
Muslim Harianjaya melakukan shalat taubat 2 rakaat

Jadi Mualaf, WBP Lapas Sarolangun Musa Partogi Harianjaya Rubah Nama

Langganan Berita via Email