Sarolangun - Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun resmi mengoperasikan layanan Kios Self Service bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), alat semacam mesin anjungan tunai ini  bisa menampilkan informasi detail bagi Warga Binaan, yaitu masa pentahapan, tanggal expirasi, serta dokumen apa saja yang belum dilengkapi guna diusulkan integrasi, alat ini diposisikan tepat di depan pintu masuk Gedung II sehingga memudahkan Warga Binaan mengakses guna mengetahui informasi berkenaan dengan informasi Register AO, alat ini terkoneksi secara online dengan server SDP yang ada di Lapas Sarolangun.

Mesin Anjungan Kios Self Service merupakan kiriman dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) tahun anggaran 2019, sebelum dioperasikan alat ini terlebih dahulu diinstal aplikasinya oleh petugas dengan dipandu oleh operator Ditjenpas secara online, lalu kemudian petugas mensosialisasikan kepada Warga Binaan, pengoperasian alat ini cukuplah mudah, yakni dengan meletakkan jari diatas mesin pemindai sidik jari kemudian secara otomatis data digital tentang Warga Binaan akan tampil pada layar yang tersedia, dan layar tersebut bisa digeser menggunakan jari alias Touch Screen, Senin (18/11/19).

Petugas sedang memandu Warga Binaan dalam menggunakan mesin Self Service
Kasubsi Admisi Orientasi Hermansyah mengatakan meskipun terlihat mudah dalam pengoperasiannya, tetap perlu bantuan petugas registrasi untuk mendampingi dan menjelaskan apabila ada Warga Binaan yang perlu penjelasan lebih lanjut, "Kadang Warga Binaan kita kebingungan juga cara menggunakan mesin Self Service ini, maka perlu bantuan dan pendampingan oleh petugas register, hal ini dilakukan agar petugas dapat menjelaskan kepada Warga Binaan cara pengoperasiannya" Ujar Hermansyah.

Kalapas Sarolangun Irwan menuturkan mesin layanan pribadi bagi Warga Binaan ini sangat membantu dan bermanfaat bagi Warga Binaan Lapas Sarolangun, dimana selama ini masih manual, "Mesin Self Service ini tentu sangat membantu bagi petugas dan bermanfaat bagi Warga Binaan, selama ini sebagian dari mereka bingung mau nanya dengan siapa terutama tentang pentahapan, dan tanggal expirasi, kalau pun bisa dijelaskan oleh petugas itupun tidak bisa mendetail" ujar Irwan.

Petugas sedang memotret pengunjung menggunakan kamera yang terintegrasi dengan SDP
Lebih lanjut Irwan mengatakan layanan kunjungan pun sudah berbasis IT yang sudah digunakan sejak lama, dimana database para pengunjung terintegrasi ke SDP milik Lapas Sarolangun, sehingga hal ini mampu meminimalisir adanya pengunjung yang sama melakukan kunjungan berkali-kali, "Petugas kita tentu tidak bisa mengingat satu persatu wajah para pengunjung, dengan adanya Layanan Kunjungan yang terintegrasi dengan SDP ini mampu meminimalisir hal-hal curang yang dilakukan pengunjung, karena pengunjung terkadang membludak" tutup Irwan.

Petugas sedang merekam sidik jari salah satu pengunjung
Petugas P2U sedang melakukan penggeledahan barang Bawaan Pengunjung

Kios Self Service dan Layanan Kunjungan Berbasis IT di Lapas Sarolangun

Sarolangun - Sebulan sudah 16 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun mengikuti pelatihan Las Listrik yang bertempat Gedung Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun, Pelatihan Las ini terselenggara berkat kerjasama antara Lapas Sarolangun dengan Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun. 

Pelatihan Las Listrik ini sudah dimulai sejak 03 Oktober 2019 lalu, dari pelatihan las tersebut perlahan sudah terlihat hasilnya, beberapa Warga Binaan sudah bisa membuat aneka produk dari bahan rangkaian besi yang di las menggunakan elektroda listrik.


Beberapa produk bahkan dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi, dari pantauan tim humas di lapangan  ruang Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun terlihat Warga Binaan yang telah mengikuti pelatihan Las sedang finishing pembuatan kursi, meja, tempat galon, rak sepatu, dan beberapa pas bunga yang menarik, Rabu (13/11/19).

Kursi Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Produksi aneka alat-alat rumah tangga ini bukan tanpa alasan selain karena adanya dukungan sumber daya manusia, kerjasama dengan instansi pihak ke tiga juga penunjukan Lapas Sarolangun oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi sebagai Lapas Produksi, hal mendongkrak semangat keluarga besar Lapas Sarolangun.

Pas Bunga Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa penunjukan Lapas Sarolangun sebagai Lapas Produksi merupakan amanah dan kepercayaan yang mesti disambut dan dikerjakan sebaik mungkin, "Kita tidak punya waktu banyak untuk terus melakukan inovasi, kita akan memberdayakan semua energi yang ada, sehingga pengayaan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan perlu dilakukan secara berkelanjutan" ujar Irwan.

Tempat Galon Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun

"Harus kita akui bahan baku dan keterbatasan anggaran masih menjadi problem penghambat aktivitas kerja dibeberapa unit sektor produksi kita, seperti pertukangan, Las, Perikanan, tapi bukan berarti kita berpangku tangan, kita akan tetap memutar otak mencari  jalan agar produksi-produksi tetap berjalan" ungkap Irwan.

Rak sepatu karya Warga Binaan Lapas Sarolangun
"Sejauh ini permodalan untuk penyediaan bahan baku produksi masih kita lakukan secara swadaya dari bantuan petugas dan koperasi lapas Sarolangun serta bantuan dari instansi pihak ketiga terkait khususnya Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun dan beberapa proposal yang dikabulkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia" tutup Irwan.

Senada dengan Kalapas Sarolangun Kasubsi Pembinaan menuturkan bahwa untuk jangka panjang kita akan mengajukan pembiayaan ke pusat melalui bendaraha untuk alokasi dana pengembangan sektor produktif yang di kelola oleh Lapas Sarolangun.

Sebulan Ikuti Pelatihan Las Listrik, WBP Lapas Sarolangun Bisa Buat Aneka Produk

Sarolangun - Beberapa bulan terakhir provinsi Jambi dilanda kemarau panjang, Lapas Sarolangun yang berada di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi tak pelak juga terkena imbas kemarau panjang tersebut, lahan yang terletak di sekeliling tembok Lapas kering kerontang, hanya ada beberapa tanaman yang dapat bertahan karena terus disiram oleh Warga Binaan, stok air juga terbatas karena terus menerus di tarik menggunakan mesin Sanyo untuk mememuhi kebutuhan air untuk MCK ke kamar-kamar Warga Binaan.

Kini musim hujan telah tiba, tanah yang semula kering kerontang mulai terlihat lembab, rerumputan liar mulai tumbuh dimana-mana, ini menandakan saat yang tepat untuk melakukan penaburan dan penanaman benih aneka tanaman sayuran.

Kalapas Sarolangun melalui Kasubsi Pembinaan memerintah beberapa Warga Binaan untuk menyemai benih sayuran seperti Bayam, Sawi, Terong serta Cabe di lahan yang sebelumnya sudah disiapkan, setiap hasil panen sayuran ini akan ditimbang dan diserahkan ke dapur Lapas untuk diolah menjadi aneka masakan seperti tumis, sayur enak dan lain-lain, Selasa (12/11/19).


Kegiatan berkebun sayur ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan oleh Lapas Sarolangun bagi Warga Binaan, kebun ini terletak di luar ornames.

Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan hampir setiap minggu selalu ada panen Sayur dari kebun Lapas Sarolangun dengan jumlah yang bervariasi, "Kebun yang kita kelola alhamdulillah sudah banyak menghasilkan aneka sayuran yang ikut berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan sayur-sayuran dapur Lapas" ujar Irwan.

"Terlebih sekarang musim hujan, ini tentu berkah buat kita, karena bisa kembali menanam aneka sayur-sayuran, lahan-lahan yang semula kering akibat kemarau panjang bisa kita olah kembali" tutup Irwan.

Musim Hujan Tiba, Berkah Bagi Lapas Sarolangun


Sarolangun – Bertempat di Masjid At Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sarolangun, seluruh warga binaan melaksanakan kegiatan pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441H, Sabtu (09/11).

Tema yang diangkat kali ini adalah “Dengan meneladani akhlak Rasulullah, kita wujudkan masa depan yang lebih baik” yang mana sangat sesuai jika dikaitkan dengan kondisi Warga Binaan Lapas Sarolangun yang saat ini sedang berusaha memperbaiki diri.

Ada yang unik dalam pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini, dimana pasca hari H peringatan Maulid, seluruh warga binaan menyampaikan aspirasi mereka untuk mengadakan berbagai perlombaan, diantaranya Lomba Hafalan Surat Pendek, Lomba Adzan, dan Lomba Kultum. 

Kasubsi Pembinaan membuka kegiatan perlombaan antar WBP

Dalam peringatan Maulid Nabi 1441H ini, Lapas Sarolangun mengundang Ustadz Pirman, Lc. M.Si. sebagai penceramah. Ustadz Pirman berpesan kepada seluruh warga binaan dan petugas yang hadir agar senantiasa mengikuti dan meneladani perbuatan Nabi sehingga tidak sedikit warga binaan tampak menangis.
Ustadz Pirman menyampaikan tausiyah di depan ratusan WBP

Dalam sambutannya, Kalapas Sarolangun, Irwan, A.Md., I.P., S.H., M.H. juga memberikan motivasi kepada seluruh warga binaan.“Hari ini hari libur, tanggal merah, Pak, Bu. Tapi kami petugas tetap hadir dan menemani Bapak, Ibu sekalian. Karena kami Pak, sudah merasa dekat dengan Bapak, Ibu sampai kami lupa kalau hari ini tanggal merah.” Ujar Irwan disambut gelak tawa warga binaan.
“Semua manusia pernah salah Pak. Kami petugas juga pasti nggak lepas dari dosa. Tapi Pak, Bu, perlu ingat, sebaik – baik manusia adalah mereka yang bertaubat dan tidak mengulang lagi kesalahannya.” Tutup Irwan memotivasi.

Kalapas memberikan hadiah kepada juara lomba Kultum

Kasubsi Pembinaan menyerahkan hadiah kepada juara lomba adzan
 
Kasubsi Kamtib menyerahkan hadiah kepada juara Lomba hafalan surat pendek

Menyambut Maulid Nabi 1441 H, Lapas Sarolangun Gelar Perlombaan Antar WBP

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Kemenkumham - Beberapa waktu lalu tepatnya 28 Oktober 2019, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengeluarkan Press Release tentang pengumuman penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil  2019 (CPNS) baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, ada 152.286 formasi CPNS yang tersedia.

Dari total 152.286 formasi CPNS tersebut Kementerian Hukum dan HAM kebagian 4.598 formasi CPNS, kabar baiknya 1 November 2019 Menteri Hukum dan HAM melalui Sekretaris Jenderal Bambang Rantam Sariwanto mengeluarkan pengumuman resmi dan detail berkenaan dengan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tahun anggaran 2019.

Khusus untuk adik-adik lulusan SLTA Sederajat (SMA/MA/SMK) tersedia 3.532 formasi CPNS,  yaitu Formasi Jabatan Penjaga Tahanan dan Pemeriksa Keimigrasian Pemula, adapun detail jabatan yang mendapatkan alokasi formasi SLTA adalah sebagai berikut:

Penjaga Tahanan :

Alokasi Formasi Penjaga Tahanan

Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana/Pemula

Alokasi Formasi Pemeriksa Keimigrasian Pemula

Persyaratan Formasi SLTA :

  1. Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 
  2. Memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan publik; 
  3. Mampu berperan sebagai perekat NKRI; 
  4. Memiliki intelegensia yang tinggi untuk pengembangan kapasitas dan kinerja organisasi; 
  5. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan; 
  6. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS, anggota TNI/POLRI, Pegawai BUMN/BUMD atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; 
  7. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri Sipil, prajurit TNI, anggota Polri, dan siswa sekolah ikatan dinas pemerintah; 
  8. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis; 
  9. Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan; 
  10. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan jabatan yang dilamar; 
  11. Tidak memiliki ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang atau sejenisnya (Surat Keterangan Bebas Narkoba/NAPZA dari Rumah Sakit Pemerintah setempat yang masih berlaku wajib dilengkapi setelah peserta dinyatakan lulus pada pengumuman kelulusan akhir);
  12. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (dengan menandatangani surat pernyataan); 
  13. Bagi Wanita tidak bertato/bekas tato dan tindik/bekas tindik anggota badan lainnya selain di telinga kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama atau adat dan bagi Pria tidak bertato / bekas tato dan tindik / bekas tindik pada anggota badan kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama atau adat;
  14. Pelamar merupakan lulusan SLTA 
  15. SLTA Sederajat yang berasal dari sekolah Luar Negeri dengan ijazah dan daftar nilai yang telah disetarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 
  16. SLTA sederajat yang berasal dari Dalam Negeri yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau terdaftar di Kementerian Agama.
  17. Usia pada saat melamar (terhitung per tanggal 1 November 2019) adalah: Minimal 18 tahun dan maksimal 28 tahun 0 Bulan 0 hari;
  18. Tinggi badan untuk pelamar jabatan penjaga tahanan dan jabatan pemeriksa keimigrasian: Pria minimal 160 cm, Wanita minimal 155 cm;
  19. Pelamar jabatan penjaga tahanan dan jabatan pemeriksa keimigrasian dengan kualifikasi pendidikan SLTA Sederajat harus sesuai dengan domisili yang tercantum dalam e-KTP. Apabila pelamar yang provinsinya tidak sesuai dengan e-KTP dan ingin mendaftar pada wilayah provinsi lain, wajib membuat surat keterangan dari kelurahan atau kantor desa setempat yang menerangkan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili pada wilayah provinsi tersebut; 
  20. Untuk pelamar pada jabatan penjaga tahanan dan jabatan pemeriksa keimigrasian jenis formasi khusus putra/i Papua dan Papua Barat wajib berdomisili di Provinsi Papua dan Papua Barat;
Catatan Penting : Kami hanya meneruskan informasi berdasarkan apa yang tertera pada surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, untuk lebih detail dan lengkapnya anda bisa mengunjungi website resmi seleksi CPNS Kemenkumham melalui link berikut ini : www.cpns.kemenkumham.go.id atau bisa melihat pengumuman selengkapnya melalui PDF Preview berikut ini :

Terbaru, 3.532 Formasi CPNS Kemenkumham untuk SLTA Sederajat 2019


Sarolangun - Puluhan Petugas, Dharma Wanita dan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun menyelenggarakan upacara puncak peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) yang jatuh setiap tanggal 30 Oktober di Lapangan dalam, upacara ini diikuti oleh seluruh petugas Lapas Sarolangun, hal ini sebagai penanda hari lahirnya Kemenkumham ke-74 tahun, Rabu (30/10/19).

Kalapas Sarolangun bertindak sebagai Inspektur Upacara HDKD ke 74
Upacara tetap dilaksanakan ditengah guyuran hujan yang tidak terlalu deras, bertindak sebagai inspektur upacara Kalapas Sarolangun Irwan, HDKD pada tahun 2019 ini mengambil tema "Transformasi Meraih Kinerja Pasti" dengan simbol rusa yang memiliki filosofi bahwa keluarga pengayoman harus menjadi seperti rusa yang cerdik, tangkas dan berlari cepat.
Logo Hari Dharma Karya Dhika ke 74 2019
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kalapas Sarolangun menegaskan bahwa “Di era disruption, kemunculan fenomena internet of things menjadi keniscayaan, fenomena ini harus disikapi dengan cepat melalui akselerasi reformasi birokrasi substansial yang tidak hanya prosedural semata" ujar Irwan.

Pengibaran bendera pada Upacara HDKD ke 74 
“Melalui tema ini, kami berharap dalam lima tahun ke depan, seluruh SDM Kemenkumham bisa bekerja lebih keras lagi, lebih cepat lagi, serta lebih produktif lagi dan, juga dapat terus mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi di seluruh layanan dan pengelolaan administrasi perkantoran,” lanjut Irwan.

Dalam Upacara tersebut Kalapas Sarolangun juga memperlihatkan dan menyerahkan Piala yang diraih oleh Lapas Sarolangun ketika mengikuti Sarolangun Expo 2019 di Gelanggang Olahraga Sarolangun Emas beberapa waktu lalu kepada Kasubsi Kamtib, Lapas Sarolangun berhasil meraih juara 1 untuk kategori stand instansi vertikal.

Penyerahan Tropi Juara 1 Peserta Sarolangun Expo 2019 kategori Instansi Vertikal
Kalapas Sarolangun berpesan dan memberi penegasan betapa pentingnya menjaga integritas bagi seluruh petugas tanpa terkecuali, hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Republik Indonesia Indonesia Maju, "Kita harus berpikir maju, terus melakukan pengayaan kemampuan, lakukan perubahan dan berusaha maksimal meninggalkan kebiasaan buruk, karena ini era yang penuh dengan kompetisi, yang menolak perubahan akan ditenggelamkan oleh perubahan itu sendiri" ujar Irwan.









Lapas Sarolangun Laksanakan Upacara Peringatan HDKD ke 74

CPNS Kemenkumham 2019 - Badan Kepegawaian Negara diwebsite resminya telah mempublikasi siaran pers nomor: 088/RILIS/BKN/X/2019, dalam rilis pers tersebut memuat tentang pengumuman Penerimaan CPNS Tahun 2019 di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah, Pengumuman tersebut akan diikuti oleh pembukaan pendaftaran secara online melalui website sscasn.bkn.go.id pada Senin 11 November 2019 mendatang.

Adapun dokumen persyaratan yang perlu disiapkan oleh pelamar untuk diunggah ke dalam portal SSCASN di antaranya :
  1. Scan KTP asli, 
  2. Foto
  3. Swafoto
  4. Ijazah dan transkrip nilai asli
  5. Dokumen pendukung lainnya (yang dipersyaratkan oleh instansi).

Pada tahun 2019 ini, Pemerintah akan membuka 152.286 formasi dengan rincian : 
  1. Instansi Pusat sebanyak 37.425 formasi pada 68 K/L 
  2. Instansi Daerah 114.861 formasi pada 462 Pemerintah Daerah. 
Ada dua jenis formasi yang dibuka pada CPNS tahun 2019 ini, yaitu formasi umum dan formasi khusus. Formasi khusus meliputi cumlaude, diaspora, dan disabilitas pada Instansi Pusat dan Daerah, serta formasi khusus putra-putri Papua, dan formasi lainnya yang bersifat strategis pada Instansi Pusat. Sedangkan formasi jabatan yang dibuka adalah tenaga pendidikan.

Formasi CPNS Kemenkumham 2019


Formasi CPNS Kemenkumham 2019

Dari total 152.286 formasi yang tersedia, Kementerian Hukum dan HAM membuka peluang 4.598 formasi untuk putra-putri terbaik bangsa, berkaca pada pengalaman rekrutmen CPNS 2017, Kemenkumham berhasil menjadi Rolle Model bagi pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun-tahun sesudahnya dengan pelaksanaan yang jujur, transparan dan objektif.

Jika anda merasa punya kemampuan, punya persiapan baik fisik maupun mental maka disarankan untuk menyiapakan bahan-bahan yang sudah disebutkan diatas, sembari menunggu pengumuman resmi tanggal 11 November, jangan lupa belajar simulasi CAT di website cat.bkn.go.id/simulasi.

Sehingga pada saat  hari tempur anda "Ready to Fight Hard",  tanpa ragu-ragu, tanpa gugup, tanpa mengernyit kening, yang perlu menjadi catatan bagi anda adalah bahwa Soal Computer Assisted Test (CAT) milik BKN terbagi atas tiga kategori:
  • Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
  • Tes Intelegensia Umum (TIU) 
  • Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
3 hal diatas disebut Tes Kompetensi Dasar (TKD), dimana total jumlah soal yang harus dikerjakan para pelamar sebanyak 100 soal dalam waktu 90 menit atau 5.400 detik, itu berarti waktu pengerjaan untuk satu soal selama 54 detik.

Tanpa belajar, tanpa latihan, tanpa mengikuti simulasi tes CAT jangan harap anda akan memenangkan kompetensi itu, ingat kata bijak "Lebih baik mandi keringat saat latihan, daripada mandi air mata saat ujian", untuk informasi lengkap seputar 4.598 Formasi CPNS Kemenkumham 2019 pantau terus website cpns.kemenkumham.go.id.

Ada 4.598 Formasi CPNS Kemenkumham 2019, Are You Ready to Fight?

Lapas Sarolangun Dapat Bantuan 600 kilo Pakan dan 1000 Benih Ikan

Sarolangun - Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Pemerintah Daerah kabupaten Sarolangun yakni Dinas Perikanan dan Peternakan kembali memberikan bantuan untuk menunjang keberlanjutan program pembinaan bagi Warga Binaan khususnya disektor Akuakultur atau budidaya perikanan air tawar, bantuan dari dinas perikanan ini sudah beberapa kali diterima oleh Lapas Sarolangun, bantuan pakan untuk pembesaran dijemput lansung oleh petugas Lapas Sarolangun ke kantor dinas peternakan dan perikanan, sementara bantuan pakan untuk benih dan benih ikan diantar oleh penyuluh dan staf Dinas Perikanan dan Peternakan, Rabu (22/10/19).

Penyerahan Bantuan Pakan Ikan dari Dinas Perikanan Kab. Sarolangun
Penjemputan Bantuan Pakan Ikan dari Dinas Perikanan Kab. Sarolangun
Bantuan pakan yang diberikan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan sebanyak 10 karung untuk pakan pembesaran, 2 karung untuk pakan benih ikan, tiap karung pakan berisi 50 Kg, jadi total bantuan pakan yang diterima oleh Lapas Sarolangun sebanyak 600 Kg, sementara bantuan benih ikan yang diterima sebanyak 1000 ekor, benih ikan yang diberikan kali ini adalah benih ikan Tembakang.

Penerimaan Bantuan Benih Ikan Tembakang
Penerimaan Bantuan Benih Ikan Tembakang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kalapas Sarolangun Irwan didampingi para Kasubsi menerima lansung pemberian bantuan ini, kepada tim Humas Kalapas mengatakan bahwa bantuan ini diterima oleh Lapas Sarolangun untuk kesekian kalinya, "Tahun-tahun sebelumnya kita sudah menjalin kerjasama dengan Dinas perikanan Kabupaten Sarolangun perihal program pembinaan bagi Warga Binaan khususnya budidaya ikan air tawar" Ujar Irwan.

"Kolam ikan yang ada dihadapan kita ini dibuat juga hasil kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Sarolangun, jadi kita merangkul pihak ketiga untuk menunjang program-program pembinaan yang di Lapas Sarolangun" ungkap Irwan.

Penaburan benih ikan tembakang ke Kolam pembesaran
Penaburan benih ikan tembakang ke Kolam pembesaran
"Sejauh ini beberapa proposal yang kita layangkan ke pemda Sarolangun sudah dikabulkan, tinggal menunggu satu proposal lagi yang belum direalisasi yakni proposal ke Dinas Perikanan Provinsi Jambi tentag pengadaan alat produksi Pakan ikan" tutup Irwan.

Sejalan dengan Kalapas, Jonerwan Kasubsi Pembinaan menuturkan bahwa bantuan ini berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten Sarolangun, "Bibit dan pakan bantuan yang kita terima berasal dari kementrian kelautan perikanan yang di dampingi oleh penyuluh perikanan kabupaten Sarolangun" ujarnya.

Koordinator Penyuluh Perikanan, Resti Pebryeni, S.Pi ketika diminta komentarnya berharap Kolam Lapas Sarolangun bisa dikelola secara maksimal dan berkelanjutan, "Harapan kami sebagai pembina untuk kolam percontohan yang ada di Lapas Sarolangun, ikan yang di budidayakan di kolam berkembang dan bertambah potensinya, mengingat kondisi kolam sudah sesuai dengan kriteria kolam budidaya yang baik dan sehat" ujar Resti.

"Semoga terealisasi kolam percontohan, yang ada sekarang bisa djadikan ikon Ecowisata, dan hasil budidaya tersebut bisa dimanfaatkan oleh Lapas Sarolangun dan masyarakat sekitar" tutup Resti

Lapas Sarolangun Dapat Bantuan 600 kilo Pakan dan 1000 Benih Ikan dari KKP

Langganan Berita via Email