Sarolangun -  Dengan mengenakan pakaian motif dominan abu - abu, 20 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dikumpulkan oleh petugas di Aula Gedung Dalam. Warga Binaan tersebut dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kemandirian Narapidana, Senin (24/8).

Dihubungi secara terpisah oleh Tim Humas, Kalapas Sarolangun Irwan, menuturkan bahwa program pelatihan kemandirian ini merupakan keberlanjutan dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan "20 orang yang terpilih mengikuti program pelatihan menjahit ini merupakan hasil seleksi ketat dari seksi bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja" tegas Irwan.

Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.


"Sebenarnya kami ingin semua Warga Binaan bisa diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kemandirian ini, namun karena keterbatasan anggaran dan tempat tentu perlu pertimbangan lebih bijaksana lagi, dan juga tidak semua Warga Binaan punya minat menjahit, kita ingin yang mengikuti pelatihan kemandirian menjahit ini memang yang memiliki minat dan bakat menjahit" ujar Irwan.

"Tujuan utama memberikan pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat ini bagi narapidana adalah menjadikan mereka pribadi yang mandiri dan berdaya saing serta mempunyai keterampilan juga bersertifikat untuk kemudian bisa digunakan di seluruh Indonesia" ungkap Irwan.


Kasi Binadik dan Giatja Jonerwan menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan berjalan selama 20 hari kedepan, "Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai akan diberikan sertifikat yang bisa digunakan ketika telah kembali kemasyarakat nantinya" ujar Joner.

Kasubag Tata Usaha Hariyadi, menuturkan bahwa sarana penunjang kegiatan pelatihan ini cukup memadai, "Mesin jahit listrik berjumlah 4 unit dan 1 mesin Obras pembeliannya berasal dari anggaran kantor, sementara itu Balai Latihan Kerja Sarolangun bersedia memberi bantuan pinjam pakai 6 unit" ujar Ari.

Sementara itu Kasubsi Bimker Sudomo selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa untuk pelatih atau instruktur pelatihan kemandirian Lapas Sarolangun menggandeng BLK kabupaten Sarolangun, Kegiatan pelatihan ini dimulai dari jam 08.00 hingga 11.30.

20 Orang Warga Binaan Lapas Sarolangun Dilatih Keterampilan Menjahit

Sarolangun -  Dengan mengenakan pakaian motif dominan abu - abu, 20 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dikumpulkan oleh petugas di Aula Gedung Dalam. Warga Binaan tersebut dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kemandirian Narapidana, Senin (24/8).

Dihubungi secara terpisah oleh Tim Humas, Kalapas Sarolangun Irwan, menuturkan bahwa program pelatihan kemandirian ini merupakan keberlanjutan dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan "20 orang yang terpilih mengikuti program pelatihan menjahit ini merupakan hasil seleksi ketat dari seksi bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja" tegas Irwan.

Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.


"Sebenarnya kami ingin semua Warga Binaan bisa diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kemandirian ini, namun karena keterbatasan anggaran dan tempat tentu perlu pertimbangan lebih bijaksana lagi, dan juga tidak semua Warga Binaan punya minat menjahit, kita ingin yang mengikuti pelatihan kemandirian menjahit ini memang yang memiliki minat dan bakat menjahit" ujar Irwan.

"Tujuan utama memberikan pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat ini bagi narapidana adalah menjadikan mereka pribadi yang mandiri dan berdaya saing serta mempunyai keterampilan juga bersertifikat untuk kemudian bisa digunakan di seluruh Indonesia" ungkap Irwan.


Kasi Binadik dan Giatja Jonerwan menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan berjalan selama 20 hari kedepan, "Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai akan diberikan sertifikat yang bisa digunakan ketika telah kembali kemasyarakat nantinya" ujar Joner.

Kasubag Tata Usaha Hariyadi, menuturkan bahwa sarana penunjang kegiatan pelatihan ini cukup memadai, "Mesin jahit listrik berjumlah 4 unit dan 1 mesin Obras pembeliannya berasal dari anggaran kantor, sementara itu Balai Latihan Kerja Sarolangun bersedia memberi bantuan pinjam pakai 6 unit" ujar Ari.

Sementara itu Kasubsi Bimker Sudomo selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa untuk pelatih atau instruktur pelatihan kemandirian Lapas Sarolangun menggandeng BLK kabupaten Sarolangun, Kegiatan pelatihan ini dimulai dari jam 08.00 hingga 11.30.

Langganan Berita via Email