Sarolangun - Seluruh petugas Lapas Kelas IIB Sarolangun, dan sebagian dari Dharma Wanita terlihat berkumpul di Gazebo, hal ini dalam rangka pengambilan sampel darah oleh tim medis yang didatangkan dari dinas kesehatan kabupaten Sarolangun, sampel darah yang sudah diambil kemudian diteteskan ke alat Rapid Test sebagai skrining awal untuk mendeteksi antibodi yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona, Selasa (04/08/20).

Petugas sedang mengantri pengambilan sampel darah oleh petugas medis untuk tes rapid
Kegiatan Rapid Test ini berdasarkan nota dinas Kalapas Sarolangun nomor: Nomor: W.5.PAS.13.KP.09.01-932, dimana sehari sebelumnya Kalapas Irwan ditemani Kasubsi Perawatan bergerak cepat menemui Wakil Bupati Sarolangun Hilallatil Badri dalam rangka koordinasi terkait bantuan alat Rapid Test dan tenaga medis yang melakukan tes.


Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa pelaksanaan Rapid Test ini sebagai upaya deteksi dini virus Corona, "Kita tidak punya waktu banyak. makanya kemaren kita bergerak cepat koordinasi dengan wakil bupati Sarolangun terkait bantuan alat Rapid Test dari Pemda Sarolangun" ujar Irwan.

"Alhamdulillah pak Wabup mengabulkan permintaan kita terkait bantuan alat tes rapid dan tenaga medis yang melakukan tes. karena ini bukan saja berkaitan dengan keselamatan petugas tetapi juga berkaitan dengan keselamatan seluruh warga binaan" ungkap Irwan.

Dharma Wanita mengikuti Rapid Tes di Gazebo Lapas Sarolangun
Terkait kenapa petugas menjadi prioritas utama dilakukan Test Rapid Kalapas mengatakan bahwa karena petugas rata-rata bergaul dan dengan masyarakat luas, bahkan sebagian ada yang keluarganya diluar kabupaten, diluar provinsi bahkan dipulau Jawa, "Sejak diberlakukan New Normal sebagian petugas ada yang pulang kampung bertemu keluarga baik antar kabupaten, provinsi bahkan antar pulau, tentu sangat rentan terpapar virus Corona, yang kita khawatirkan adalah orang tanpa gejala. terlihat segar bugar tetapi membawa virus" ujar Irwan.

Dari pelaksanaan rapid Test yang dilakukan oleh tim medis dari dinas kesehatan kabupaten Sarolangun terhadap seluruh petugas Lapas Sarolangun dan sebagian Dharma Wanita hasil semuanya Non Reaktif.



Petugas Lapas Sarolangun di Rapid Test Massal, Hasilnya?

Sarolangun - Seluruh petugas Lapas Kelas IIB Sarolangun, dan sebagian dari Dharma Wanita terlihat berkumpul di Gazebo, hal ini dalam rangka pengambilan sampel darah oleh tim medis yang didatangkan dari dinas kesehatan kabupaten Sarolangun, sampel darah yang sudah diambil kemudian diteteskan ke alat Rapid Test sebagai skrining awal untuk mendeteksi antibodi yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona, Selasa (04/08/20).

Petugas sedang mengantri pengambilan sampel darah oleh petugas medis untuk tes rapid
Kegiatan Rapid Test ini berdasarkan nota dinas Kalapas Sarolangun nomor: Nomor: W.5.PAS.13.KP.09.01-932, dimana sehari sebelumnya Kalapas Irwan ditemani Kasubsi Perawatan bergerak cepat menemui Wakil Bupati Sarolangun Hilallatil Badri dalam rangka koordinasi terkait bantuan alat Rapid Test dan tenaga medis yang melakukan tes.


Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa pelaksanaan Rapid Test ini sebagai upaya deteksi dini virus Corona, "Kita tidak punya waktu banyak. makanya kemaren kita bergerak cepat koordinasi dengan wakil bupati Sarolangun terkait bantuan alat Rapid Test dari Pemda Sarolangun" ujar Irwan.

"Alhamdulillah pak Wabup mengabulkan permintaan kita terkait bantuan alat tes rapid dan tenaga medis yang melakukan tes. karena ini bukan saja berkaitan dengan keselamatan petugas tetapi juga berkaitan dengan keselamatan seluruh warga binaan" ungkap Irwan.

Dharma Wanita mengikuti Rapid Tes di Gazebo Lapas Sarolangun
Terkait kenapa petugas menjadi prioritas utama dilakukan Test Rapid Kalapas mengatakan bahwa karena petugas rata-rata bergaul dan dengan masyarakat luas, bahkan sebagian ada yang keluarganya diluar kabupaten, diluar provinsi bahkan dipulau Jawa, "Sejak diberlakukan New Normal sebagian petugas ada yang pulang kampung bertemu keluarga baik antar kabupaten, provinsi bahkan antar pulau, tentu sangat rentan terpapar virus Corona, yang kita khawatirkan adalah orang tanpa gejala. terlihat segar bugar tetapi membawa virus" ujar Irwan.

Dari pelaksanaan rapid Test yang dilakukan oleh tim medis dari dinas kesehatan kabupaten Sarolangun terhadap seluruh petugas Lapas Sarolangun dan sebagian Dharma Wanita hasil semuanya Non Reaktif.



Langganan Berita via Email