Sarolangun -  Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun memperingati Nuzulul Qur’an yang jatuh pada malam 17 Ramadan, Senin (18/4). Usai tarawih berjamaah, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas pun langsung mengikuti pengajian dengan mendengarkan tausiah agama oleh Ustaz Nurdin.

Nuzulul Qur’an di Lapas Sarolangun mengangkat tema “Membangun Manusia Seutuhnya, Menghayati Al-Quran di Bulan Ramadhan”. Pada kesempatan itu, Ustaz Nurdin menyampaikan makna dan hakikat memperingati terjadinya peristiwa Nuzulul Qur'an.

“Hakikat Nuzulul Qur’an merupakan hal penting yang harus diketahui umat Islam agar menambah keteguhan iman kepada kitab Allah SWT berupa Al-Quran. Tetapi, jauh lebih penting adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan manusia,” jelas Ustaz Nurdin.

“Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di mana seluruh doa dapat dikabulkan dan dosa diampuni Allah SWT,” lanjutnya.

Kalapas Sarolangun, Irwan, mengatakan "Acara ini terselenggara sebagai bentuk rasa syukur kami atas hadirnya ramadhan, Malam ini juga kita memperingati satu peristiwa penting, dimana peristiwa Nuzulul Quran menentukan sejarah kehidupan umat manusia kedepannya. Turunnya Alquran menandai terjadinya berbagai revolusi, baik itu dari segi akidah, akhlak, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Kegiatan Nuzulul Quran malam ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada warga binaan agar mereka senantiasa mengamalkan nilai - nilai Al-Qur'an dalam kehidupan mereka".

Sementara salah satu WBP yang mengikuti kegiatan tersebut, SW, mengungkapkan wujud syukurnya. “Alhamdulillah, terima kasih kepada petugas Lapas yang telah memfasilitasi berbagai kegiatan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan maksimal. Semoga sebelum Idufitri kami dapat Khatam Al-Qur’an sekali lagi,” harap SW.












Petugas dan Warga Binaan Lapas Sarolangun Peringati Malam Nuzulul Qur'an

Sarolangun -  Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun memperingati Nuzulul Qur’an yang jatuh pada malam 17 Ramadan, Senin (18/4). Usai tarawih berjamaah, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas pun langsung mengikuti pengajian dengan mendengarkan tausiah agama oleh Ustaz Nurdin.

Nuzulul Qur’an di Lapas Sarolangun mengangkat tema “Membangun Manusia Seutuhnya, Menghayati Al-Quran di Bulan Ramadhan”. Pada kesempatan itu, Ustaz Nurdin menyampaikan makna dan hakikat memperingati terjadinya peristiwa Nuzulul Qur'an.

“Hakikat Nuzulul Qur’an merupakan hal penting yang harus diketahui umat Islam agar menambah keteguhan iman kepada kitab Allah SWT berupa Al-Quran. Tetapi, jauh lebih penting adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman dalam kehidupan manusia,” jelas Ustaz Nurdin.

“Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di mana seluruh doa dapat dikabulkan dan dosa diampuni Allah SWT,” lanjutnya.

Kalapas Sarolangun, Irwan, mengatakan "Acara ini terselenggara sebagai bentuk rasa syukur kami atas hadirnya ramadhan, Malam ini juga kita memperingati satu peristiwa penting, dimana peristiwa Nuzulul Quran menentukan sejarah kehidupan umat manusia kedepannya. Turunnya Alquran menandai terjadinya berbagai revolusi, baik itu dari segi akidah, akhlak, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Kegiatan Nuzulul Quran malam ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada warga binaan agar mereka senantiasa mengamalkan nilai - nilai Al-Qur'an dalam kehidupan mereka".

Sementara salah satu WBP yang mengikuti kegiatan tersebut, SW, mengungkapkan wujud syukurnya. “Alhamdulillah, terima kasih kepada petugas Lapas yang telah memfasilitasi berbagai kegiatan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan maksimal. Semoga sebelum Idufitri kami dapat Khatam Al-Qur’an sekali lagi,” harap SW.












Langganan Berita via Email