Sarolangun - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun Irwan bersama staf dan jajaran hari ini (30/11) menggelar kegiatan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, kegiatan sosialisasi ini menggandeng Komando Distrik Militer 0420/Sarko sebagai pemateri,  dengan mengambil tempat di Gazebo Lapas Sarolangun.

Kalapas Sarolangun Irwan dalam sambutannya pada saat pembukaan mengatakan bahwa betapa penting pemahaman akan wawasan kebangsaan bagi semua elemen masyarakat termasuk warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Sarolangun. "Kita semua disini lahir dan besar ditengah kemajemukan, kita bersyukur terlahir di negara yang dianugerahi sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, agama, budaya, serta bahasa daerah yang berbeda", ujar Irwan.


"Lembaga Pemasyarakatan ini merupakan bentuk nyata kemajemukan, jika pemahaman tentang wawasan kebangsaan kita dangkal maka sudah bisa dipastikan tidak akan mungkin tercipta ketentraman di Lapas Sarolangun ini", tegas Irwan.


Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 1420/Sarko Letkol Inf. Amaraldo Cornelius ketika memberikan materi wawasan kebangsaan dihadapan warga binaan menegaskan bahwa tidak akan mungkin terwujud rasa persatuan dan persatuan jika kita semua tidak memiliki cara pandang yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kemajemukan bagai pedang bermata dua, bisa jadi kekuatan untuk persatuan dan kesatuan namun disisi lain bisa jadi ancaman perpecahan hingga menjadi cikal bakal disintegrasi", ungkap Aldo.


"Mungkin kita semua disini lupa bahwa ada seorang pahlawan nasional yang merupakan putra daerah Sarolangun keturunan Pondok Tinggi Kerinci yang lahir di Batang Asai, beliau bernama Letnan Kolonel Inf. Abundjani, seorang tokoh militer dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Peran penting kepemimpinan beliau adalah memindahkan pusat pemerintahan dan pertahanan militer saat serangan Belanda pada 29 desember 1948 di Jambi", ujar Aldo.


Lebih lanjut Dandim mengatakan bahwa sudah seharusnya kita meneladani semangat perjuangan yang dilakukan oleh Letnan Kolonel Inf. Abundjani, meskipun dia terlahir di daerah nun jauh dipedalaman Sarolangun namun cara pandang berbangsa dan bernegara jauh melebihi segalanya. 

Warga Binaan Lapas Sarolangun Dapat Penguatan Wawasan Kebangsaan Dari Dandim 1420/Sarko

Sarolangun - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun Irwan bersama staf dan jajaran hari ini (30/11) menggelar kegiatan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, kegiatan sosialisasi ini menggandeng Komando Distrik Militer 0420/Sarko sebagai pemateri,  dengan mengambil tempat di Gazebo Lapas Sarolangun.

Kalapas Sarolangun Irwan dalam sambutannya pada saat pembukaan mengatakan bahwa betapa penting pemahaman akan wawasan kebangsaan bagi semua elemen masyarakat termasuk warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Sarolangun. "Kita semua disini lahir dan besar ditengah kemajemukan, kita bersyukur terlahir di negara yang dianugerahi sebagai bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, agama, budaya, serta bahasa daerah yang berbeda", ujar Irwan.


"Lembaga Pemasyarakatan ini merupakan bentuk nyata kemajemukan, jika pemahaman tentang wawasan kebangsaan kita dangkal maka sudah bisa dipastikan tidak akan mungkin tercipta ketentraman di Lapas Sarolangun ini", tegas Irwan.


Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 1420/Sarko Letkol Inf. Amaraldo Cornelius ketika memberikan materi wawasan kebangsaan dihadapan warga binaan menegaskan bahwa tidak akan mungkin terwujud rasa persatuan dan persatuan jika kita semua tidak memiliki cara pandang yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kemajemukan bagai pedang bermata dua, bisa jadi kekuatan untuk persatuan dan kesatuan namun disisi lain bisa jadi ancaman perpecahan hingga menjadi cikal bakal disintegrasi", ungkap Aldo.


"Mungkin kita semua disini lupa bahwa ada seorang pahlawan nasional yang merupakan putra daerah Sarolangun keturunan Pondok Tinggi Kerinci yang lahir di Batang Asai, beliau bernama Letnan Kolonel Inf. Abundjani, seorang tokoh militer dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Peran penting kepemimpinan beliau adalah memindahkan pusat pemerintahan dan pertahanan militer saat serangan Belanda pada 29 desember 1948 di Jambi", ujar Aldo.


Lebih lanjut Dandim mengatakan bahwa sudah seharusnya kita meneladani semangat perjuangan yang dilakukan oleh Letnan Kolonel Inf. Abundjani, meskipun dia terlahir di daerah nun jauh dipedalaman Sarolangun namun cara pandang berbangsa dan bernegara jauh melebihi segalanya. 

Langganan Berita via Email