Sarolangun - Sebulan sudah 16 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun mengikuti pelatihan Las Listrik yang bertempat Gedung Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun, Pelatihan Las ini terselenggara berkat kerjasama antara Lapas Sarolangun dengan Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun. 

Pelatihan Las Listrik ini sudah dimulai sejak 03 Oktober 2019 lalu, dari pelatihan las tersebut perlahan sudah terlihat hasilnya, beberapa Warga Binaan sudah bisa membuat aneka produk dari bahan rangkaian besi yang di las menggunakan elektroda listrik.


Beberapa produk bahkan dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi, dari pantauan tim humas di lapangan  ruang Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun terlihat Warga Binaan yang telah mengikuti pelatihan Las sedang finishing pembuatan kursi, meja, tempat galon, rak sepatu, dan beberapa pas bunga yang menarik, Rabu (13/11/19).

Kursi Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Produksi aneka alat-alat rumah tangga ini bukan tanpa alasan selain karena adanya dukungan sumber daya manusia, kerjasama dengan instansi pihak ke tiga juga penunjukan Lapas Sarolangun oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi sebagai Lapas Produksi, hal mendongkrak semangat keluarga besar Lapas Sarolangun.

Pas Bunga Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa penunjukan Lapas Sarolangun sebagai Lapas Produksi merupakan amanah dan kepercayaan yang mesti disambut dan dikerjakan sebaik mungkin, "Kita tidak punya waktu banyak untuk terus melakukan inovasi, kita akan memberdayakan semua energi yang ada, sehingga pengayaan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan perlu dilakukan secara berkelanjutan" ujar Irwan.

Tempat Galon Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun

"Harus kita akui bahan baku dan keterbatasan anggaran masih menjadi problem penghambat aktivitas kerja dibeberapa unit sektor produksi kita, seperti pertukangan, Las, Perikanan, tapi bukan berarti kita berpangku tangan, kita akan tetap memutar otak mencari  jalan agar produksi-produksi tetap berjalan" ungkap Irwan.

Rak sepatu karya Warga Binaan Lapas Sarolangun
"Sejauh ini permodalan untuk penyediaan bahan baku produksi masih kita lakukan secara swadaya dari bantuan petugas dan koperasi lapas Sarolangun serta bantuan dari instansi pihak ketiga terkait khususnya Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun dan beberapa proposal yang dikabulkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia" tutup Irwan.

Senada dengan Kalapas Sarolangun Kasubsi Pembinaan menuturkan bahwa untuk jangka panjang kita akan mengajukan pembiayaan ke pusat melalui bendaraha untuk alokasi dana pengembangan sektor produktif yang di kelola oleh Lapas Sarolangun.

Sebulan Ikuti Pelatihan Las Listrik, WBP Lapas Sarolangun Bisa Buat Aneka Produk

Sarolangun - Sebulan sudah 16 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun mengikuti pelatihan Las Listrik yang bertempat Gedung Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun, Pelatihan Las ini terselenggara berkat kerjasama antara Lapas Sarolangun dengan Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun. 

Pelatihan Las Listrik ini sudah dimulai sejak 03 Oktober 2019 lalu, dari pelatihan las tersebut perlahan sudah terlihat hasilnya, beberapa Warga Binaan sudah bisa membuat aneka produk dari bahan rangkaian besi yang di las menggunakan elektroda listrik.


Beberapa produk bahkan dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi, dari pantauan tim humas di lapangan  ruang Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sarolangun terlihat Warga Binaan yang telah mengikuti pelatihan Las sedang finishing pembuatan kursi, meja, tempat galon, rak sepatu, dan beberapa pas bunga yang menarik, Rabu (13/11/19).

Kursi Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Produksi aneka alat-alat rumah tangga ini bukan tanpa alasan selain karena adanya dukungan sumber daya manusia, kerjasama dengan instansi pihak ke tiga juga penunjukan Lapas Sarolangun oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi sebagai Lapas Produksi, hal mendongkrak semangat keluarga besar Lapas Sarolangun.

Pas Bunga Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun
Kalapas Sarolangun Irwan mengatakan bahwa penunjukan Lapas Sarolangun sebagai Lapas Produksi merupakan amanah dan kepercayaan yang mesti disambut dan dikerjakan sebaik mungkin, "Kita tidak punya waktu banyak untuk terus melakukan inovasi, kita akan memberdayakan semua energi yang ada, sehingga pengayaan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan perlu dilakukan secara berkelanjutan" ujar Irwan.

Tempat Galon Buatan Warga Binaan Lapas Sarolangun

"Harus kita akui bahan baku dan keterbatasan anggaran masih menjadi problem penghambat aktivitas kerja dibeberapa unit sektor produksi kita, seperti pertukangan, Las, Perikanan, tapi bukan berarti kita berpangku tangan, kita akan tetap memutar otak mencari  jalan agar produksi-produksi tetap berjalan" ungkap Irwan.

Rak sepatu karya Warga Binaan Lapas Sarolangun
"Sejauh ini permodalan untuk penyediaan bahan baku produksi masih kita lakukan secara swadaya dari bantuan petugas dan koperasi lapas Sarolangun serta bantuan dari instansi pihak ketiga terkait khususnya Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Sarolangun dan beberapa proposal yang dikabulkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia" tutup Irwan.

Senada dengan Kalapas Sarolangun Kasubsi Pembinaan menuturkan bahwa untuk jangka panjang kita akan mengajukan pembiayaan ke pusat melalui bendaraha untuk alokasi dana pengembangan sektor produktif yang di kelola oleh Lapas Sarolangun.

Langganan Berita via Email