Sarolangun - Seorang guru memiliki andil dalam kesuksesan para muridnya, mungkin demikian kata yang dapat mewakilkan ikhtiar para petugas Lapas Sarolangun yang secara konsisten melakukan pembinaan kepada para "Santri", apalagi warga binaan yang sebelumnya belajar ngaji akhirnya beranjak jadi guru ngaji.

Adalah bang Maman (samaran) dan kawan-kawan Napi Lapas Sarolangun yang terpantau sedang berbagi pengetahuan mengajar tentang aksara latin dan aksara arab ke beberapa santri lainnya di Masjid At-Taubah Lapas Sarolangun (09/03), bang Maman ini sebelumnya merupakan warga binaan didikan petugas yang telah belajar mengaji secara tekun sejak 1 tahun yang lalu.



Ketika ditanya petugas bang Maman mengaku bersyukur berkat didikan petugas akhirnya dia bisa baca Al-qur'an paham tentang tata cara ibadah dan sekarang bisa berbagi ilmu kepada warga binaan yang lain, "Biasanya kami belajar ngaji dengan bapak petugas yang biasa menjadi guru kami di Lapas ini secara rutin selepas shalat Subuh dan Isya, kalau kegiatan yang terjadwal pagi hingga menjelang shalat Zuhur" ujarnya.


Kalapas Sarolangun Irwan membenarkan hal itu, beliau mengakui sangat terbantu dengan sinergi para petugas pengamanan dalam pengawasan aktivitas belajar beberapa warga binaan, "Aktivitas shalat berjamaah di masjid At-Taubah Lapas Sarolangun sekarang sudah 5 waktu, hanya dalam kondisi tertentu tidak dilaksanakan seperti hujan lebat atau kondisi emergency lainnya" ujar Irwan.



"Memang perlu waktu dan proses, tentunya harus dimulai dari pimpinan dan petugas menjadi teladan dalam hal ibadah, awalnya wrga binaan kita ajak dan arahkan mengikuti shalat berjamaah di masjid bersama petugas, mendengarkan kultum. kemudian beberapa warga binaan kita assesment dan pilih untuk mengikuti kegiatan ngaji rutin selepas Isya dan Subuh di masjid dibawah bimbingan dan pengawasan petugas, akhirnya dari belajar ngaji ke petugas sekarang sudah bisa jadi guru ngaji bagi Warga Binaan lainnya baik itu di masjid maupun di kamar hunian" ungkap Irwan.


"Harapan kami tentunya Warga Binaan yang sudah memperoleh pengetahuan dari petugas bisa menjadi guru untuk warga binaan lainnya karena mereka dikamar bercengkrama hampir 24 jam, tentunya diarahkan oleh petugas sehingga bisa meminimalisir aktivitas yang tidak penting atau bahkan aktivitas yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib" lanjut Irwan.

Maman Napi Lapas Sarolangun, Dari Belajar Ngaji Akhirnya Jadi Guru Ngaji

Sarolangun - Seorang guru memiliki andil dalam kesuksesan para muridnya, mungkin demikian kata yang dapat mewakilkan ikhtiar para petugas Lapas Sarolangun yang secara konsisten melakukan pembinaan kepada para "Santri", apalagi warga binaan yang sebelumnya belajar ngaji akhirnya beranjak jadi guru ngaji.

Adalah bang Maman (samaran) dan kawan-kawan Napi Lapas Sarolangun yang terpantau sedang berbagi pengetahuan mengajar tentang aksara latin dan aksara arab ke beberapa santri lainnya di Masjid At-Taubah Lapas Sarolangun (09/03), bang Maman ini sebelumnya merupakan warga binaan didikan petugas yang telah belajar mengaji secara tekun sejak 1 tahun yang lalu.



Ketika ditanya petugas bang Maman mengaku bersyukur berkat didikan petugas akhirnya dia bisa baca Al-qur'an paham tentang tata cara ibadah dan sekarang bisa berbagi ilmu kepada warga binaan yang lain, "Biasanya kami belajar ngaji dengan bapak petugas yang biasa menjadi guru kami di Lapas ini secara rutin selepas shalat Subuh dan Isya, kalau kegiatan yang terjadwal pagi hingga menjelang shalat Zuhur" ujarnya.


Kalapas Sarolangun Irwan membenarkan hal itu, beliau mengakui sangat terbantu dengan sinergi para petugas pengamanan dalam pengawasan aktivitas belajar beberapa warga binaan, "Aktivitas shalat berjamaah di masjid At-Taubah Lapas Sarolangun sekarang sudah 5 waktu, hanya dalam kondisi tertentu tidak dilaksanakan seperti hujan lebat atau kondisi emergency lainnya" ujar Irwan.



"Memang perlu waktu dan proses, tentunya harus dimulai dari pimpinan dan petugas menjadi teladan dalam hal ibadah, awalnya wrga binaan kita ajak dan arahkan mengikuti shalat berjamaah di masjid bersama petugas, mendengarkan kultum. kemudian beberapa warga binaan kita assesment dan pilih untuk mengikuti kegiatan ngaji rutin selepas Isya dan Subuh di masjid dibawah bimbingan dan pengawasan petugas, akhirnya dari belajar ngaji ke petugas sekarang sudah bisa jadi guru ngaji bagi Warga Binaan lainnya baik itu di masjid maupun di kamar hunian" ungkap Irwan.


"Harapan kami tentunya Warga Binaan yang sudah memperoleh pengetahuan dari petugas bisa menjadi guru untuk warga binaan lainnya karena mereka dikamar bercengkrama hampir 24 jam, tentunya diarahkan oleh petugas sehingga bisa meminimalisir aktivitas yang tidak penting atau bahkan aktivitas yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtib" lanjut Irwan.

Langganan Berita via Email