.jpeg)
Sejak awal, konsep pengembangan kebun ini diarahkan agar WBP mendapatkan pelatihan kemandirian yang bermanfaat serta mampu menghasilkan produk pertanian yang bisa digunakan secara langsung dalam operasional dapur. Pembinaan berbasis kegiatan pertanian ini juga menjadi sarana agar WBP lebih disiplin, bertanggung jawab, dan terbiasa bekerja secara terstruktur.
Saat ini terdapat dua kebun aktif yang dikelola. Kebun pertama digunakan untuk budidaya semangka, sementara kebun kedua ditanami kangkung. Kedua kebun tersebut telah berjalan selama satu tahun dan dikelola sepenuhnya oleh WBP yang telah mengikuti pelatihan resmi sebelum ditugaskan.
.jpeg)
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik (Kasibinadik) Lapas Kelas IIB Sarolangun, Jonerwan, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan dalam pembinaan. “Kebun ini kami kelola sebagai sarana pembinaan kemandirian. Warga binaan kami latih mulai dari teknik menanam, merawat, hingga memanen. Selain memberikan keterampilan, hasil kebun juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas,” jelasnya.
Sementara itu Kalapas Sarolangun Ibnu Faizal berharap hasil kebun buah Semangka dan Sayur Kangkung disamping untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas, juga diharapkan dapat menembus pasar lokal, sehingga kegiatan produksi bisa terus berjalan dan berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan ini memberi manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi WBP, tetapi juga bagi Lapas dalam mendukung kemandirian penyediaan bahan pangan sendiri dan masyarakat luas,” ujarnya.
Seluruh kegiatan kebun berada di bawah koordinasi Seksi Bimbingan Kerja dan Pembinaan yang terus berupaya menciptakan kegiatan positif serta produktif bagi para WBP.
