Futsal spektakuler lansia 60+ Lapas Sarolangun
Sarolangun - Meriahkan kegiatan olahraga sore Kalapas Sarolangun melalui Kasubsi Kamtib Hidayat, S.Sy adakan pertandingan futsal persahabatan antar blok Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Sarolangun, yang bertempat dilapangan Futsal dalam Lapas Sarolangun (Sabtu/29/12/18).

Yang membuat pertandingan menjadi seru adalah para pemain yang turun ke lapangan rata-rata berumur 60 tahun keatas, "Sore ini yang turun main datuk-datuk, yang muda-muda jadi suporter be" kata Kasubsi Kamtib.

Futsal spektakuler lansia 60+ Lapas Sarolangun

Hadir juga Kasubsi Admisi dan Orientasi Hermansyah, Komandan Jaga Arsyad Junaidi dan beberapa orang petugas jaga yang ikut menyaksikan keseruan jalanya pertandingan futsal spektakuler tersebut. awalnya permainan terlihat kaku dan beberapa pemain terlihat gugup, namun karena sorak sorai bergemuruh dari suporter disisi lapangan membuat pertandingan menjadi hidup dan bersemangat.

Futsal spektakuler lansia 60+ Lapas Sarolangun

Memasuki pertengahan waktu babak pertama, jual beli serangan antar tim Blok Borneo 60+ dan Andalas 60+ mulai terlihat, namun hingga turun minum skor masih kacamata, memasuki babak ke dua tim 60+ Andalas berhasil menciptakan peluang emas, lewat akselarasi pemain belakang dengan skill individunya berhasil merengsek masuk ke pertahanan Borneo 60+ namun tendangannya masih membentur mistar gawang, selamatlah gawang tim borneo 60+ dari kebobolan.


Selang beberapa menit setelah itu wasit menunjuk titik putih, karena bola menyentuh pemain bertahan Borneo 60+ didepan gawang, maju sebagai eksekutor penalti pemain bertahan sekaligus penyerang dari blok Andalas 60+ berhasil menuntaskan tugasnya dengan sempurna, tendangan Kepo (Kepojok) kanan gawang gagal ditepis oleh kiper Borneo 60+. dan Jebreeet gol disambut histeria semua penonton yang tidak lain adalah Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Sarolangun.
Futsal spektakuler lansia 60+ Lapas Sarolangun

Seru, Futsal spektakuler lansia 60+ Lapas Sarolangun

Sarolangun - untuk memenuhi kebutuhan sayuran bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Sarolangun, berbagai upaya telah dilakukan oleh petugas, diantaranya adalah melakukan penanam sayur sendiri diarea belakang blok Lapas.

Hal ini dilakukan juga untuk pemanfaatan lahan tidur yang tidak terkelola sebelumnya, beberapa WBP pekerja diarahkan untuk kegiatan penanaman ini. 

Kalapas Sarolangun Irwan memberikan apresiasi bagi petugas yang senantiasa melakukan kegiatan kreatif bagi WBP, "Mantap, selalu lakukan inovasi dan kreatifitas untuk kemajuan Lembaga kita" ujarnya.

"Semua petugas harus saling bersinergi untuk mewujudkan lembaga pemasyarakatan yang maju dan berorientasi pada pelayanan prima" tambahnya.

Kegiatan penanaman sayuran di Lapas Sarolangun

Kunjungan dan koordinasi tim BINMAS Polres ke Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun - 3 orang anggota SAT Binmas Polres Sarolangun berkunjungan ke Lapas Sarolangun (Rabu/7/11/18), Kunjungan ini diterima lansung oleh Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Sarolangun Hidayat, S.Sy bertempat diruang Kamtib.

Kunjungan Binmas Polres Sarolangun ini dalam rangka Sosialisasi Pembinaan Masyarakat, dalam kesempatan yang sama SAT Binmas Polres Sarolangun menyampaikan bahwa Polres siap diundang kapan saja buat pengarahan untuk warga binaan atau petugas terkait keamanan dan ketertiban.

Kunjungan tersebut ditutup dengan penyerahan jam dinding dari Binmas Polres ke Lapas Sarolangun melalui Kasubsi Kamtib.

Hidayat, S.Sy selaku Kasubsi Kamtib menyampaikan bahwa kunjungan ini berarti sekali bagi Lapas Sarolangun, selain untuk menjalin silaturahmi antar sesama petugas keamanan, juga untuk mempererat hubungan kerja sama dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat terutama di Lembaga Pemasyarakatan.

Kunjungan dan koordinasi Satuan BINMAS Polres ke Lapas Sarolangun

Karena adanya Perbedaan dalam pembinaan maka perlu adanya penggolongan narapidana. Penggolongan narapidana mempermudah proses pembinaan karena seringkali pembinaan bukan dari Pembina tetapi narapidana sendiri atau sekelompok narapidana.

Lapas Sarolangun adalah lembaga pemasyarakatan umum, yang dapat menampung narapidana dengan berbagai latar belakang kasus, termasuk Narapidana Tipikor, Narkoba, Anak-anak dan Perempuan.

Di provinsi Jambi sudah ada beberapa Lapas khusus seperti Lapas Narkotika di Muara Sabak, Lapas Khusus Anak (LPKA) dan Lapas Perempuan (LPP) di Sungai Buluh, Muara Bulian.

5 orang Narapidana Narkoba dipindahkan
5 orang Narapidana Dewasa Kasus Narkoba dipindahkan ke Lapas Narkotika Muara Sabak
Untuk lebih maksimalnya program pembinaan maka kebijakan re-distribusi narapidana ke Lapas khusus dilakukan di Lapas Sarolangun, seperti baru-baru ini dilakukan pemindahan 5 orang narapidana perempuan dan 6 orang Anak didik pemayarakatan ke LPKA dan LPP Muara Bulian, serta 5 orang narapidana dewasa kasus narkoba ke Lapas Narkotika Muara Sabak.

6 orang anak didik pemasyarakatan dipindakan ke LPKA Muara Bulian
6 orang anak didik pemasyarakatan dipindakan ke LPKA Muara Bulian
Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 12 Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, menentukan bahwa dalam rangka pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan dilakukan penggolongan atas dasar:
  1. Umur
  2. Jenis kelamin
  3. Lama pidana yang dijatuhkan
  4. Jenis kejahatan dan 
  5. Kriteria lainnya sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan pembinaan
5 orang Narapidana Perempuan dipindahkan ke LPP Muara Bulian
5 orang Narapidana Perempuan dipindahkan ke LPP Muara Bulian
Hidayat, S.Sy Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Sarolangun mengatakan bahwa pemindahan narapidana dan anak didik pemasyarakatan ini dilakukan sesuai dengan aturan dan menjalankan perintah Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jambi.

Lapas Sarolangun lakukan pemindahan narapidana dan anak didik ke Lapas Khusus

Kasubsi Kamtib, Staff dan anggota jaga setelah melakukan rahazia
Lapas Sarolangun - Keamanan dan ketertiban merupakan hal yang sangat penting di Lembaga Pemasyarakatan, sama pentingnya dengan kegiatan Pembinaan, jika pembinaan tanpa diiringi rasa aman dan tertib juga dianggap gagal sebuah proses pemasyarakatan, begitupun juga sebaliknya.

Potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan sudah pasti ada, kita sudah sering mendengar headline berita yang menyorot tentang kerusuhan di Lapas, bahkan terkadang tidak jarang sering jatuh korban jiwa baik dipihak petugas penjagaan atau Warga Binaan.

Dalam upaya pencegahan dini terjadinya gangguan Keamanan dan Ketertiban di Lapas Sarolangun, Kasubsi Kamtib bersama Staf dan Anggota Jaga melakukan tindakan preventif yakni dengan melakukan rahazia rutin setiap minggunya terhadap kamar hunian WBP.

Kasubsi Kamtib Lapas Sarolangun Hidayat, S.Sy ketika diminta komentarnya menjelaskan bahwa tindakan preventif yang dilakukan ini bukan untuk mengusik ketenangan Warga Binaan akan tetapi ini demi kenyamanan dan ketertiban Warga Binaan itu sendiri.
Kasubsi Kamtib ikut turun tangan dalam kegiatan rahazia
Kasubsi Kamtib ikut turun tangan dalam kegiatan rahazia
"Sejauh ini warga binaan bersikap koperatif ketika diminta untuk menyerahkan barang-barang yang dilarang di Lapas", tegasnya.

Dalam melakukan rahazia rutin Kasubsi Kamtib memerintahkan kepada Staff dan anggota jaga untuk menggeledah secara menyeluruh dan mendetail, "ini warga binaan terkadang menyembunyikan barang-barang terlarang ditempat-tempat yang tidak lazim, seperti di Lubang Toilet, disela-sela kasur", tambahnya.

Bila didapati warga binaan yang tidak koperatif dalam kegiatan rahazia, maka Kasubsi Kamtib tidak segan-segan mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu. "Penghuni blok Lapas kita ada ratusan orang, kita juga mencegah pencurian arus oleh warga binaan, karena ini sangat membahayakan bagi keselamatan dirinya dan orang lain" pungkas Kasubsi Kamtib.
Penggeledahan WBP oleh petugas Lapas Sarolangun
Penggeledahan WBP oleh petugas
"Kita perintahkan agar Pengamanan dan Penggeledahan di P2U diperketat, dan juga kepada para petugas diminta untuk kontrol keliling secara rutin ke kamar hunian WBP", tutupnya menyudahi pembicaraan.

Cegah Gangguan Keamanan dan Ketertiban, Kasubsi Kamtib lakukan rahazia rutin kamar WBP

Kasubsi Kamtib Lapas Sarolangun memimpin Apel Tamping pekerja
Lapas Sarolangun - Untuk mendukung tercapainya program Pembinaan maka perlu dibentuk sikap disiplin pada masing-masing pribadi warga binaan dilembaga pemasyarakatan.
Hidayat, S.Sy selaku Kasubsi Kamtib bertanggung jawab kepada Kalapas terhadap Keamanan dan Ketertiban Lapas Sarolangun menekankan perlunya membentuk perlilaku Disiplin terhadap Pegawai maupun warga binaan Lapas Sarolangun.

Disiplin bagi Pegawai Pemasyarakatan sudah tentu menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena ini menyangkut keamanan negara secara umum, dan keamanan masyarakat Sarolangun tentunya.

Salah satu langkah jitu yang dijalankan oleh Kasubsi Kamtib untuk membentuk perilaku Disiplin Warga Binaan adalah melakukan Apel Tamping disetiap paginya, dimana WBP masing-masing Tamping akan dibariskan, diabsen dan diberi arahan. 

Setiap pagi akan didapati tamping-tamping  pekerja berjejer rapi baris dilapangan dalam Lapas Sarolangun, Kasubsi Kamtib mengatakan "jika hal ini konsisten dilaksanakan, maka dalam jangka panjang perlahan tapi pasti akan memberi dampak bagi perilaku disiplin Warga Binaan Lapas Sarolangun" ujarnya.

"Jika perlaku disiplin ini sudah menjadi kebiasaan maka tujuan proses pemasyarakatan bagi warga binaan akan berjalan sebagaimana mestinya" lanjutnya menutup pembicaraan.



Bentuk perilaku Disiplin terhadap WBP ini yang dilakukan Kasubsi Kamtib

 
Ratusan WBP blok borneo dan andalas antusias mengikuti kegiatan Jum'at bersih di kamar blok masing-masing, mereka secara gotong royong membersihkan kamar hunian.
Terlihat juga petugas blok mengawasi jalannya kegiatan bersih-bersih tersebut, kegiatan ini merupakan rutinitas mingguan WBP Lapas Sarolangun, Kasubsi Kamtib mengatakan bahwa bersih-bersih ini kegiatan wajib bagi WBP karena menyangkut kenyamanan dan kesehatan WBP itu sendiri.

Kegiatan Jum'at Bersih Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun - Sebanyak 87 orang WBP masing-masing berasal dari Blok Borneo 32 orang dan Blok Andalas 55 orang, mereka secara khidmat mengikuti kegiatan rutin malam Jum'at Yasinan berjamaah di Masjid Annur Lapas Sarolangun. [Kamis/04/10/18]

Kegiatan ini dilaksanakan Ba'da pelaksanaan Shalat Magrib Berjama'ah, ditengah-tengah WBP ada beberapa petugas yang ikut bergabung dalam pembacaan surah yasin tersebut, hadir juga satu orang Perwira dari Kasubsi Kamtib Hidayat, S.Sy. Pembacaan surah yasin tersebut ditutup dengan doa perwakilan dari salah satu WBP.

Kegiatan Rutin Yasinan Malam Jum'at Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun - Kadang kita terlalu fokus kepada kekuatan Natural lalu sering mengabaikan aspek supranatural, kita sering lupa bahwa yang maha membolak-balikkan hati manusia tetaplah Allah SWT, begitulah pandangan Kalapas Sarolangun.

Beliau lebih mengedepankan pendekatan spiritual untuk membangun kesadaran kepada WBP akan kesalahan yang telah diperbuatnya, untuk kemudian menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa proses pemasyarakatan, tanpa mengabaikan aturan dan sisi keamanan, maka pencanangan gerakan shalat berjamaah dan semangat cinta masjid bagi WBP Lapas Sarolangun dicetus oleh beliau.

Sekarang bisa dipastikan masjid Annur Lapas Sarolangun 5 waktu akan senantiasa bergema suara panggilan shalat bagi WBP Lapas Sarolangun, beliau ketika dikonfirmasi mengatakan "Semoga dengan mereka dekat dan beribadah di masjid Allah tunjukkan hidayah dan magfirahnya kepada mereka semua".

Beliau juga menegaskan bahwa stigma negatif yang sering dilekatkan kepada lembaga pemasyarakatan harus kita ubah perlahan tapi pasti dan masyarakat luas harus tahu bahwa Lembaga Pemasyarakatan bukanlah tempat orang-orang buangan tapi tempat pembinaan dan pembimbingan agar menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Gerakan cinta masjid, Kalapas Sarolangun Wajibkan WBP Shalat 5 waktu di Masjid

Salah satu persoalan yang kerap menjadi sorotan dan pemicu kerusuhan di dalam lembaga pemasyarakatan adalah perlakuan diskriminatif terhadap warga binaan, padahal berdasarkan UU No. 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan pasal 5, disebutkan bahwa sistem pemasyarakatan dilaksanakan berdasarkan asas Persamaan perlakuan dan pelayanan.

Lapas Sarolangun terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan dan bimbingan terhadap warga binaan sesuai aturan yang berlaku, salah satunya adalah dengan menempatkan warga binaan berdasarkan perkara, hal itu terlihat Kasubsi Kamtib Lapas Sarolangun Hidayat, S.Sy dan anggota jaga secara bertahap memindah dan menempatkan warga binaan dikamar berdasarkan perkara masing-masing WBP.

Dalam kesempatan yang sama beliau menyampaikan bahwa penempatan kamar WBP ini berdasarkan edaran dari Ditjenpas dan Instruksi Lisan secara lansung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jambi, "Tujuan dari penempatan kamar WBP berdasarkan perkara ini adalah untuk menciptakan rasa nyaman dan tidak ada perlakuan diskriminasi di dalam lapas" tutupnya.

Subseksi Kamtib Lapas Sarolangun tempatkan kamar WBP berdasarkan perkara

Langganan Berita via Email