Apa penyebab terjadinya tindak kriminal? Faktor yg sangat dominan adalah faktor mencari ketenangan.
Seseorang mencuri karena ingin mendapatkan uang/barang agar menjadi tenang. Seseorang mengkonsumsi narkoba agar hidupnya menjadi lebih tenang. Seseorang membunuh, menganiaya, dan melakukan tindakan melanggar hukum lainnya tidak lain dan tidak bukan sebenarnya ingin agar mereka menjadi tenang dan bahagia, namun mereka menempuh jalan yg salah.
Semua ingin raih ketenangan jiwa. Meskipun mencari dengan mengeluarkan biaya besar. Sehingga ada yang mencarinya lewat lantunan musik, night club, mencarinya di berbagai tempat rekreasi di pinggir pantai, bahkan sampai melakukan pelanggaran hukum. Apakah mereka dapat ketenangan sebenarnya?
"Jika kalian melewati taman syurga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman syurga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majelis Ilmu).” (Riwayat At-Tirmidzi)
"Ada seseorang yang sedang membaca (surat Al-Kahfi). Di sisinya terdapat seekor kuda yang diikat di rumah. Lantas kuda tersebut lari. Pria tersebut lantas keluar dan melihat-lihat ternyata ia tidak melihat apa pun. Kuda tadi ternyata memang pergi lari. Ketika datang pagi hari, peristiwa tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Ketenangan itu datang karena Al-Qur’an.” (HR. Bukhari, no. 4839 dan Muslim, no. 795)
Ketenangan sebenarnya bisa didapatkan dengan mendatangi taman-taman surga ini. Berlandaskan dalil di atas, Lapas Sarolangun mengadakan program pembinaan berupa pengajian rutin setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis.
"Mereka (WBP) juga memiliki hak untuk mendapatkan bimbingan kerohanian." Ungkap salah seorang pegawai.
"Dengan adanya pengajian rutin seperti ini, kami mengharapkan mereka akan lebih mengenal agamanya, sehingga ketika akan berbuat dosa mereka mengingat Tuhannya lalu mengurungkan niatnya. Semoga... "

Pengajian WBP

Apa penyebab terjadinya tindak kriminal? Faktor yg sangat dominan adalah faktor mencari ketenangan.
Seseorang mencuri karena ingin mendapatkan uang/barang agar menjadi tenang. Seseorang mengkonsumsi narkoba agar hidupnya menjadi lebih tenang. Seseorang membunuh, menganiaya, dan melakukan tindakan melanggar hukum lainnya tidak lain dan tidak bukan sebenarnya ingin agar mereka menjadi tenang dan bahagia, namun mereka menempuh jalan yg salah.
Semua ingin raih ketenangan jiwa. Meskipun mencari dengan mengeluarkan biaya besar. Sehingga ada yang mencarinya lewat lantunan musik, night club, mencarinya di berbagai tempat rekreasi di pinggir pantai, bahkan sampai melakukan pelanggaran hukum. Apakah mereka dapat ketenangan sebenarnya?
"Jika kalian melewati taman syurga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman syurga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majelis Ilmu).” (Riwayat At-Tirmidzi)
"Ada seseorang yang sedang membaca (surat Al-Kahfi). Di sisinya terdapat seekor kuda yang diikat di rumah. Lantas kuda tersebut lari. Pria tersebut lantas keluar dan melihat-lihat ternyata ia tidak melihat apa pun. Kuda tadi ternyata memang pergi lari. Ketika datang pagi hari, peristiwa tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Ketenangan itu datang karena Al-Qur’an.” (HR. Bukhari, no. 4839 dan Muslim, no. 795)
Ketenangan sebenarnya bisa didapatkan dengan mendatangi taman-taman surga ini. Berlandaskan dalil di atas, Lapas Sarolangun mengadakan program pembinaan berupa pengajian rutin setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis.
"Mereka (WBP) juga memiliki hak untuk mendapatkan bimbingan kerohanian." Ungkap salah seorang pegawai.
"Dengan adanya pengajian rutin seperti ini, kami mengharapkan mereka akan lebih mengenal agamanya, sehingga ketika akan berbuat dosa mereka mengingat Tuhannya lalu mengurungkan niatnya. Semoga... "

Langganan Berita via Email