WBP Lapas Sarolangun Musa Partogi Harianjaya Rubah Nama
Sarolangun – “Sesungguhnya agama yang diakui di sisi Allah adalah agama islam” (Q.S. Al Imran : 19) Mendapatkan petunjuk untuk masuk islam adalah nikmat besar bagi setiap hamba. Karena sejatinya, orang yang masuk islam, berarti dia kembali kepada fitrahnya. Fitrah untuk bertuhan satu, fitrah mengikuti utusan tuhan yang terakhir, dan fitrah untuk mengamalkan al-Quran sebagai kitab Tuhan.
Muslim Harianjaya melakukan mandi taubat dibantu oleh imam masjid An-nur
Muslim Harianjaya melakukan mandi taubat dibantu oleh imam masjid An-nur
Musa Partogi Harianjaya kini resmi mengganti namanya menjadi Muslim Harianjaya setelah mengucapkan dua kalimah syahadat, Senin (17/12). Muslim dibimbing oleh Ustadz Ahmad Nurdin selaku salah seorang guru Ngaji di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun. Disaksikan oleh Kalapas Sarolangun, Irwan, A.md.IP., S.H., M.H. yang didampingi oleh Kasubsi Pembinaan dan beberapa petugas serta Warga Binaan, Muslim menyatakan dirinya masuk islam. “Saya masuk Islam bukan karena mengharap mendapat keringanan hukuman, Pak. Saya masuk Islam murni karena saya mengharap ridho-Nya” Ujar Muslim.

Muslim Harianjaya dikenakan baju muslim persiapan shalat taubat
Muslim Harianjaya dikenakan baju muslim persiapan shalat taubat
Prosesi Muslim masuk Islam tidaklah sulit, karena Muslim telah mengenal Islam melalui teman sekamarnya. Pertama Muslim melakukan mandi besar yang dibantu oleh salah seorang Warga Binaan yang menjadi Imam Masjid. Selanjutnya setelah Muslim mengenakan pakaian yang telah disediakan pihak Lapas, Muslim melaksanakan shalat taubat dua rakaat. Setelah itu, Muslim mengucapkan dua kalimat syahadat yang dituntun oleh Ustadz Ahmad Nurdin yang disambut teriakan “ALLAHU AKBAR” dan pelukan dari para Jamaah. “Sudah khitan (sunat) belum? Kalau belum kita ambil pisau nih..” Ujar Ustadz Nurdin yang disambut gelak tawa jamaah.

Muslim Harianjaya melakukan shalat taubat 2 rakaat
Muslim Harianjaya melakukan shalat taubat 2 rakaat

Jadi Mualaf, WBP Lapas Sarolangun Musa Partogi Harianjaya Rubah Nama


Sarolangun - Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas. (Moh. Hatta). Membaca buku ibarat membuka jendela dunia, karena dengan membaca kita bisa mendapat ilmu terlebih informasi dan berbagai hal dari buku yang telah dibaca. Tidak berbeda dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III Sarolangun, mereka juga memiliki hak untuk dapat memperluas ilmu mereka dengan membaca buku bacaan yang telah disediakan oleh Lapas.

Hari ini, Rabu (14/11) Lapas Kelas III Sarolangun kedatangan tamu dari Perpustakaan & Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun. Didampingi Kasubsi Pembinaan, Kepala Lapas Sarolangun Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H. menyambut ramah kedatangan tamu istimewa ini.
Ngobrol santai, Kalapas dengan Kabid Perpustakaan daerah
Dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Pengadaan, Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun, Dian Sri Hayati, S.P., M.Si. terjun langsung ke Perpustakaan Lapas untuk melihat antusiasme WBP dalam membaca. Selain melihat langsung, beliau juga berbincang hangat dengan Kalapas berkenaan dengan kondisi Perpustakaan Lapas. Selanjutnya, diadakan serah terima bantuan buku dari Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun.

Kunjungan ini merupakan proses dari kegiatan rotasi buku yang dilakukan setiap tiga bulan yang menjadi rutinitas Lapas Sarolangun. Bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun dalam penyediaan buku di perpustakaan lapas sebagai bahan bacaan bagi seluruh warga binaan di Lapas Sarolangun. Tujuan rotasi ini sendiri yaitu untuk memacu warga binaan agar gemar membaca dengan cara mengganti seluruh buku yang lama dengan buku - buku yang baru. Sebanyak 150 eksemplar buku dibagikan dengan berbagai jenis mulai dari buku keagamaan, pertanian, sosial, sejarah, novel dll agar warga binaan bisa memilih buku sesuai dengan minat dan kegemarannya.
Serah terima buku bantuan
Kalapas berharap, dengan adanya kunjungan seperti ini kerjasama dan sinergi antara Lapas dan pemerintah daerah menjadi semakin solid. Dengan adanya kunjungan dari Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah Kabupaten Sarolangun, diharapkan minat baca WBP akan meningkat. 

"Buku yang kubaca selalu memberi sayap-sayap baru. Membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan, melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai, sambil bermain di lengkung pelangi." Abdurahman Faiz dalam "Aku Ini Puisi Cinta"

Tingkatkan minat baca, Lapas Sarolangun dapat Kunjungan DISPUSIPDA Kabupaten Sarolangun

Sarolangun, Rabu, 14/11/2018 kepala lembaga permasyarakatan Sarolangun, Irwan. Amd.IP. SH.MH menerima kunjungan Tim dari dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten Sarolangun, sekira pukul : 09.00 wib.tim memasuki lapas yang kemudian disambut langsung oleh kalapas dan juga Kasubsi pembinaan, kunjungan kali ini didampingi langsung oleh ibu kabid dari dinas perpustakaan dan arsip daerah yakni ibu Dian Sri hayati, Sp.M.Si
     
Kunjungan ini merupakan proses dari kegiatan rotasi buku yang dilakukan setiap tiga bulan, yang menjadi rutinitas lembaga permasyarakatan Sarolangun  bekerja sama dengan dinas perpustakaan Sarolangun, dalam penyediaan buku di perpustakaan lapas, sebagai bahan bacaan bagi seluruh warga binaan di lembaga permasyarakatan Sarolangun, tujuan rotasi ini sendiri yaitu untuk memacu warga binaan agar gemar membaca dengan cara mengganti seluruh buku yang lama dengan buku - buku yang baru, sebanyak 150 eksemplar buku dibagikan dengan berbagai jenis mulai dari buku keagamaan, pertanian, sosial, sejarah, novel dll. Diharapkan nanti warga binaan bisa memilih buku sesuai dengan minat dan kegemarannya.

Setelah melakukan perbincangan tim didampingi oleh kalapas dan juga Kasubsi pembinaan selanjutnya menuju perpustakaan, untuk melakukan proses serahterima dan pemandangan berita acara serah terima buku.

Sebelum pulang tim dari dinas perpustakaan menyempatkan sesi poto bersama di taman lapas Sarolangun, ibu Dian juga seraya  memuji keindahan dari taman lapas sarolangun yang merupakan hasil kreasi bersama petugas dan para warga binaan.

Kunjungan tim dari dinas perpustakaan dan arsip daerah ke Lapas Sarolangun


Lapas SarolangunSabtu 3/11/2018 Diawali sholat subuh berjamaah yang merupakan program yang telah berjalan dengan baik sejak pertama kali kepala lembaga permasyarakatan sarolangun membuat wacana, program ini rutin dilaksanakan dan telah berjalan kurang lebih dua bulan sejak kedatangan pak irwan AMd.Ip SH, MH yang baru menjabat sebagai kepala lembaga permasyarakatan sarolangun.
senam pagi seluruh wbp
Selanjutnya pada pukul 08.00 dilanjutkan dengan kegiatan senam, kegitan ini juga merupakan kegitan yang menjadi rutinitas, untuk menjaga kesegaran serta kesehatan tubuh.


wbp mendapatkan teguran dari kalapas serta kasubsi pembinaan

Kegiatan selanjutnya penindakan terhadap para warga binaan yang tidak melaksanakan kegiatan sholat jumat berjamah, kepala lembaga permasyarakatan didampingi kasubsi pembinaan serta komandan jaga memberikan teguran lisan serta hukuman disiplin kepada para warga binaan yang tidak  megikuti kegiatan sholat jumat tanpa keterangan kemarin.


wbp meminjam buku diperpustakaan
Selain itu Kegiatan di perpustakaan lembaga permasyarakatan sarolangun juga berlangsung seperti biasa melayani seluruh warga binaan yang ingin membaca serta meminjam buku dengan syarat membawa kartu kunjungan dan mengisi buku laporan peminjaman.

sholat dzuhur berjamaah
Selanjutnya pada pukul 12.00 seluruh warga binaan melaksanakan kegiatan sholat  zuhur berjamaah di masjid annur lapas sarolangun.

Rangkaian kegiatan sabtu pagi di lembaga permasyarakatan sarolangun


WBP Lapas Sarolangun mendengarkan Tausiyah
Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang diselenggarakan dalam rangka mengajar seseorang untuk dan menaati perintah allah swt.

Lembaga permasyarakatan merupakan muara dari proses peradilan di Indonesia (justice sistem) dimana disinalah orang – orang dengan berbagai macam latar belakang masalah ditempatkan, maka peran lembaga permasyarakatan salah satunya ialah untuk memberikan pembimbingan spiritual sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh undang – undang no 12 tahun 1995 tentang permasyarakatan, untuk memberikan pembimbingan spiritual,

WBP Lapas Sarolangun mendengarkan Tausiyah

Seperti yang dilakukan pada senin 08/10/2018 Lembaga Permasyarakatan Sarolangun rutin mengadakan pembimbingan spiritual berupa ceramah serta tausiah yang disampaikan oleh ustadz Nurdin yang juga merupakan guru Ngaji di masjid As Sulton kabupaten Sarolangun, program ini telah menjadi rutinitas mingguan yang dilaksanakan pada setiap senin pagi.

Selama kurang lebih 1 jam setengah mereka mendengarkan ceramah serta diakhir acara tidak lupa ditutup dengan acara doa serta dzikir bersama, program semacam ini diharapkan mampu merubah karakter serta tindakan – tindakan negatif mereka selama menjalani masa pidana yang kemudian bisa menjadi bekal mereka untuk kedepan saat setelah selesai menjalani masa pidana.

Kegiatan Dakwah untuk Pembinaan Spiritual Warga Binaan Lapas Sarolangun


      
Sabtu ( 06/10/2018 ) sekitar pukul 09.15 wib lembaga permasyarakatan Sarolangun kembali kedatangan tamu dari kantor wilayah kementerian hukum dan hak asasi manusia jambi, adapun yang berkunjung pada hari ini adalah Bapak Nurahadi, S.Ag. M.Pd.I yang saat ini menjabat sebagai kepala sub. Bidang keamanan di pada kantor wilayah Jambi, Beserta Anggota jama’ah tabligh yang beranggotakan 2 orang. Setelah melakukan silaturahmi dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sarolangun. didampingi kasubsi Pembinaan rombongan menuju Masjid An-Nur Lapas Sarolangun untuk selanjutnya memberikan Tausiah,.

Sekitar kurang lebih 1 jam beliau menyampaikan tausiah, serta pesan dan motivasi juga tidak lupa beliau sampaikan kepada para warga binaan yang hadir. Serta diakhir acara beliau Berpesan kepada seluruh wbp untuk memamfaatkan waktu dengan baik selama menjalani masa pidana dilapas sarolangun ini, untuk terus memperbaiki diri dengan belajar ilmu agama serta belajar Al-Qur’an.



Kasubsi pembinaan Nasrul, S.pd melalui sambutannya sedikit berpesan kepada wbp dan berjanji akan memberikan hadiah kepada wbp yang berhasil menghafal Al-Qur’an  dan  disambut tepuk tangan dari seluruh Wbp .Acara pun ditutup dengan doa bersama, memohon ampunan serta kebaikan, Selanjutnya pada pukul 10.20 Wib beliau serta anggota pamit untuk melanjutkan perjalan kejambi.

Kunjungan bapak Nurahadi dari Kanwil Jambi di Lapas Sarolangun


Antusias para Warga Binaan begitu terlihat saat mengikuti kegiatan pengajian dimasjid An-Nur Lapas Sarolangun ( 05/10/2018) seperti biasa setiap jum’at pagi, kegiatan pengajian rutin di lakukan.  diikuti oleh puluhan Warga Binaan yang belum lancar membaca Alqur’an serta iqro sedangkan kegitan sendiri dimulai  pada pukul 09:00 Wib s/d 11:30 Wib adapun tenaga pengajar yang mengisi kegiatan mengaji tersebut yakni ustadz Hendri yang telah menjadi tenaga pengajar dilapas selama kurang lebih 2 tahun dan merupakan pengasuh dari pondok pesantren di kec. singkut, kegiatan sendiri berjalan baik dan tertib dengan tetap diawasi oleh beberapa orang petugas dari pengaman serta dari staff pembinaan walaupun dalam serta keterbatasan tapi tidak mengurangi semangat mereka untuk datang dan belajar bersama di masjid.

   Kegiatan pengajian memang telah menjadi rutinitas di lapas sarolangun terutama bagi warga binaan yang beragama islam belum lancar membaca huruf hija’iah, setiap harinya mereka dikeluarkan menuju masjid untuk bisa mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. 

     Sedangkan untuk hari jumat sendiri yang menjadi prioritas yakni memperbaiki tajwid, serta diakhir acara ada sesi Tanya jawab, mereka diberi beberapa pertanyaan oleh ustadz hendri selaku pengajar dan yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberikan hadiah berupa al ‘ quran, iqro dan lainnya. Sebagai motivasi tambahan bagi mereka.

    Kegiatan ini dilakukan tidak lain untuk membina  para warga binaan agar terbebas dari buta huruf alqur’an,  sehingga waktu yang dihabiskan selama menjalani masa pidana tidak terbuang sia – sia serta bermamfaat bagi mereka dikemudian hari.

Pengajian rutin jumat pagi Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun - Sebanyak 87 orang WBP masing-masing berasal dari Blok Borneo 32 orang dan Blok Andalas 55 orang, mereka secara khidmat mengikuti kegiatan rutin malam Jum'at Yasinan berjamaah di Masjid Annur Lapas Sarolangun. [Kamis/04/10/18]

Kegiatan ini dilaksanakan Ba'da pelaksanaan Shalat Magrib Berjama'ah, ditengah-tengah WBP ada beberapa petugas yang ikut bergabung dalam pembacaan surah yasin tersebut, hadir juga satu orang Perwira dari Kasubsi Kamtib Hidayat, S.Sy. Pembacaan surah yasin tersebut ditutup dengan doa perwakilan dari salah satu WBP.

Kegiatan Rutin Yasinan Malam Jum'at Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun - Kadang kita terlalu fokus kepada kekuatan Natural lalu sering mengabaikan aspek supranatural, kita sering lupa bahwa yang maha membolak-balikkan hati manusia tetaplah Allah SWT, begitulah pandangan Kalapas Sarolangun.

Beliau lebih mengedepankan pendekatan spiritual untuk membangun kesadaran kepada WBP akan kesalahan yang telah diperbuatnya, untuk kemudian menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa proses pemasyarakatan, tanpa mengabaikan aturan dan sisi keamanan, maka pencanangan gerakan shalat berjamaah dan semangat cinta masjid bagi WBP Lapas Sarolangun dicetus oleh beliau.

Sekarang bisa dipastikan masjid Annur Lapas Sarolangun 5 waktu akan senantiasa bergema suara panggilan shalat bagi WBP Lapas Sarolangun, beliau ketika dikonfirmasi mengatakan "Semoga dengan mereka dekat dan beribadah di masjid Allah tunjukkan hidayah dan magfirahnya kepada mereka semua".

Beliau juga menegaskan bahwa stigma negatif yang sering dilekatkan kepada lembaga pemasyarakatan harus kita ubah perlahan tapi pasti dan masyarakat luas harus tahu bahwa Lembaga Pemasyarakatan bukanlah tempat orang-orang buangan tapi tempat pembinaan dan pembimbingan agar menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Gerakan cinta masjid, Kalapas Sarolangun Wajibkan WBP Shalat 5 waktu di Masjid

Pengambilan Sample darah WBP lapas Sarolangun
Sudah menjadi kegiatan rutin Lapas Sarolangun dalam melakukan pembinaan kesehatan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan, seperti baru-baru ini Lapas Sarolangun melalui Subseksi Pembinaan mendatangkan tim perawat untuk mengambil sampel darah Warga Binaan, tujuan pengambilan sampel darah ini tidak lain adalah untuk mencegah dini penyakit menular dan berbahaya salah satunya adalah penyakit hepatitis.

Kasubsi Pembinaan melalui stafnya Juliardi mengungkapkan bahwa yang datang hari ini adalah tim perawat dari Puskesmas Sarolangun, "ini adalah kegiatan rutin kita pak, dan ini sudah ada MoU dengan pihak puskesmas, hari ini pengambilan sampel darah WBP dari blok Andalas, untuk minggu besok giliran blok Borneo", lanjutnya.

Terlihat ada 4 orang tim perawat dibantu oleh 2 orang petugas wanita, WBP secara antri diperiksa satu-persatu, sampel darah ini akan dicek lebih lanjut oleh tim perawat, jika nanti ditemukan ada WBP yang mengidap penyakit hepatitis maka akan didatangkan tim dokter untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Cegah dini penyakit Hepatitis Lapas Sarolangun datangkan Tim perawat dari Puskesmas

Lapas Sarolangun - Ratusan WBP Lapas Klas III Sarolangun mengikuti kegiatan pesantren kilat yg diselenggarakan oleh Pihak Lapas di bawah Pengawasan Substansi Pembinaan. Setiap hari, para penceramah dihadirkan membahas topik-topik tertentu yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan seperti membaca al Qur'an, fiqih, akhlak, dan lainnya.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari WBP. Daripada menghabiskan waktu berdiam diri di kamar, lebih baik waktu tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan positif, apalagi dimomen bulan Ramadhan ini. Dalam kegiatan pesantren kilat, para WBP menjalankan agenda tambahan semisal salat duha dan siraman rohani. Selain salat duha dan siraman rohani, kegiatan Ramadan di lapas juga diisi salat tarawih berjamaah dan tadarus pada malam hari.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat mendorong para WBP untuk bisa memegang teguh pandangan hidup positif. Menambahkan keyakinan akan ampunan dari Allah agar mereka termotivasi untuk bertaubat.

Pesantren Kilat untuk Warga Binaan di Lapas Sarolangun

Lapas Sarolangun (11/05/2018), Puluhan WBP berbondong-bondong menuju ke Masjid Lapas Sarolangun diawasi oleh belasan Pegawai Lapas yg saat ini sedang bertugas. Mereka berjalan serentak keluar dari blok masing-masing. Bukan untuk berdemo atau melakukan aksi anarkis, mereka berkumpul untuk menghadiri acara yg sangat sakral.

Tingginya tembok Lapas tidak membuat ikatan cinta dua sejoli terlepas. Justru sebaliknya, keduanya justru menuju jenjang yg lebih mulia. Acaranya berlangsung begitu sederhana namun tetap khidmat.
Rasa haru tak mampu disembunyikan oleh Tahanan yg baru masuk 3 hari yg lalu itu. Terlukis di wajahnya rasa bahagia sekaligus menyesal. Begitu juga pengantin wanitanya. Wajahnya memerah menahan bulir-bulir jatuh dari matanya sembari tersenyum.

"Mungkin dia nyuri mobil kemarin tu buat modal nikah, tapi malah ketangkap." Komentar salah seorang WBP.

Kisah Haru Warga Binaan Lapas Sarolangun

Rombongan pemuda bertato berjalan beriringan. Bukan untuk berbuat onar, mereka berjalan menuju tempat sembahyang.
Preman selalu diidentikkan dengan orang-orang nakal yang suka mengganggu ketertiban umum dan bertindak semaunya sendiri. Tetapi itu dulu, kini mereka berkumpul guna melaksanakan ibadah shalat isya berjamaah, taraweh, dilanjutkan tadarus.
"Mantan preman jauh lebih terhormat daripada mantan ustadz."
Siapa sangka, WBP Lapas Klas III Sarolangun dengan latar belakang pelanggaran hukum yang berbeda memiliki suara yang merdu ketika mengaji. Mereka melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bergantian.
Belum genap 10 hari bulan Ramadhan, mereka telah mengkhatamkan Al-Qur'an. Target 3 kali khatam Bulan Ramadhan ini bukanlah omong kosong. Mantan-mantan preman ini pasti bisa melakukannya.
"Semoga tetap istiqamah"
"Mereka yang dikenal penjahat aja pinter ngaji, lalu bagaimana dengan kita yang dikenal sebagai orang baik-baik?"
"(mantan) Preman aja khatam Al-Quran loh, kamu pernah khatam belum?"

Khatam Al Quran Lapas Sarolangun

Jika di luar sana, makan sahur dan berbuka bersama keluarga adalah hal yang biasa, maka disini merupakan hal yang sangat dirindukan. Raut wajah orang tua ataupun istri penuh emosi karena sulitnya membangunkan sahur, justru menjadi kenangan yang ingin kembali dirasakan. Oh Tuhan.. inikah penyesalan?
Dulu.. dikebebasan hidup, kami siakan peluang bersenda bersama yang dicinta. Kami enggan menyantap sahur bersama, kami pergi ketika adzan Magrib bergema. Kami siakan sebulan penuh kesempatan berdoa hanya untuk hura-hura.
Andai waktu dapat berulang, andai kenangan dapat diputar. Ingin rasanya aku memandang wajah letihnya, melihat senyumnya, menatap kantuknya.
300 WBP di Lapas Sarolangun menyambut bulan suci Ramadhan. Hari pertama terlihat antusias dan semangat mereka dalam mengikuti berbagai kegiatan pembinaan yang telah disusun. Semoga bulan suci ini menjadi bulan penuh berkah dan ampunan bagi mereka. Semoga mereka dapat kembali dan menjadi jauh lebih baik lagi. Semoga ....

Menyambut Bulan Mulia Di Atas Penyesalan Akan Dosa

Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) merupakan tim yg bertugas memberikan saran mengenai program pembinaan WBP. Dalam Pasal 12 Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan RI Nomor M.02.PR.08.03 Tahun 1999 tentang BPP dan TPP, TPP terbagi menjadi 3 yg salah satunya merupakan TPP Daerah. TPP Daerah berada di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan bertanggung jawab kepada masing-masing kepala UPT Pemasyarakatan.
Pada hari ini (09/05/2018) Lapas Klas III Sarolangun mengadakan sidang TPP. Dalam sidang tersebut, Kalapas memberikan penilaian atas program pembinaan, pengamanan, dan pembimbingan yg sudah berjalan.
 "Sidang TPP merupakan pertemuan yg sakral dan sangat penting." Ujar Kalapas, Jeremia Leonta, SH.,MH. ketika membuka sidang.
Selain itu, didalam pertemuan yg berlangsung sekitar 60 menit itu juga membahas mengenai rencana bentuk dan program pembinaan atau pembimbingan dalam melaksanakan sistem pemasyarakatan untuk kedepannya. Saran-saran dari WBP dan Tim Pengamat Pemasyarakatan, serta keluhan dan pengaduan dari WBP.

Tim Pengamat Pemasyarakatan Lapas Sarolangun

“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)
” Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia ataupun binatang ternak, melainkan hal itu sudah termasuk sedekah darinya.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari kedua hadist di atas, ada beberapa hal yg dapat kita petik, diantaranya anjuran dari Rasulullah untuk bercocok tanam dan memanfaatkan lahan pertanian untuk bercocok tanam. Selain itu hasil cocok tanam merupakan sedekah bagi kita jika ada yg memakannya dan menjadi pahala hingga hari kiamat.
Hari ini(08/05/2018), substansi Kamtib bekerja sama dengan substansi Pembinaan menggerakkan WBP untuk melakukan penanaman bibit jagung, timun, dan bibit tanaman lainnya.
"Kalau berjalan lancar, nanti kita adakan panen raya." Ujar Kasubsi Kamtib, Hidayat, S.Sy.
Dengan adanya kegiatan "Penanaman bibit" seperti ini, WBP akan menjadi lebih bersemangat karena dapat melakukan kegiatan yg berdampak positif.

Penanaman Bibit Jagung di Lapas klas III Sarolangun

Langganan Berita via Email