Sarolangun - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jambi, Reza Yudhistira Kurniawan berserta jajaran menyambangi rumah dinas Bupati Sarolangun terpilih, (06/03). Hal ini dalam rangka mempererat jalinan tali silaturahmi serta untuk lebih memperkuat Sinergi dan kerja sama yang selama ini sudah terimplementasi dengan baik.


Rombongan Kalapas disambut langsung oleh Bupati kabupaten Sarolangun, Hurmin, dalam suasan penuh keakraban Kalapas Reza dan Bupati Hurmin saling bertukar informasi terkait perkembangan terkini kondisi masing-masing instansi yang relevan dengan tupoksi masing-masing. 


Dalam kesempatan silaturahmi santai tersebut ada beberapa poin penting yang menjadi fokus untuk diimplementasikan dalam waktu dekat ini di Lapas Sarolangun, hal tersebut sejalan dengan Visi Misi Bupati Sarolangun salah satunya adalah program Dokling atau Dokter keliling.


Lebih lanjut Bupati Hurmin menjelaskan program Dokling ini para Dokter nanti akan turun kebawah keliling ke desa-desa pada tiap-tiap kecamatan yang ada di kabupaten Sarolangun, dengan mengendarai ambulance disertai dengan 1 orang perawat dan supir, dan dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan. Dokling ini nanti juga diarahkan untuk mampir ke Lapas Sarolangun.


Kalapas Reza menyambut baik program tersebut dan siap bersinergi, disamping itu Kalapas juga menyampaikan beberapa program-program pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Lapas Sarolangun yang selama ini sudah berjalan cukup baik.


"Alhamdulillah kita disambut dengan akrab oleh pak Bupati Hurmin, ini tentu menjadi titik awal dan lembaran baru sinergi antara Lapas dan Pemda Sarolangun yang lebih baik lagi, karena banyak program kita kedepannya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Sarolangun," ujar Reza.

Jalin Silaturahmi & Pererat Sinergi, Kalapas Sarolangun Silaturahmi Perdana Ke Kediaman Bupati Terpilih


Sarolangun - Sebagai wujud konkrit komitmen Lapas Kelas IIB Sarolangun menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kepala Lapas Kelas IIB Sarolangun, Parulian Hutabarat dan jajaran petugas Lapas Sarolangun lakukan penandatanganan Komitmen Bersama, Pakta Integritas dan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dengan pejabat struktural , JFT dan JFU.




Penandatanganan Komitmen Bersama ini juga merupakan tindaklanjut atas Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 ini, bertujuan membangun budaya kerja anti korupsi dan meningkatkan pelayanan publik di instansi pemerintah. Sebagai bagian dari tahap akhir pembangunan jangka menengah nasional, bertempat di Gazebo Lapas Sarolangun, Senin (13/1/2024).




Pada kesempatan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIB Sarolangun, Parulian Hutabarat menyampaikan arahannya. "bahwa hari ini kita berkomitmen mencanangkan Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah bebas dari korupsi, ingat membangun Zona Integritas bukanlah hal yang mudah semua harus dimulai dari diri sendiri , ketika kita membuat komitmen kita harus konsisten melaksanakannya secara bersama sama," ungkap Kalapas.




"Budaya melayani harus mulai kita tanamkan sehingga bisa bertumbuh kembang dan pelayanan kita dapat dirasakan oleh masyarakat," ungkap beliau.




"Saya yakin kita pasti bisa meraih predikat WBK kalau kita mau dan kita sama sama bekerja untuk mencapainya," harap Kalapas.

Lakukan Pencanangan Zona Integritas Tahun 2025, Kalapas Sarolangun : Tanamkan Budaya Melayani Dalam Sanubari


Sarolangun - Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun, Kalapas Parulian melalui ketua Tim Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) kembali meluncurkan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) periode Agustus sampai dengan Oktober 2024. 


Kalapas Parulian dikonfirmasi secara terpisah mengatakan bahwa survei periode Agustus sampai dengan Oktober 2024 menjadi acuan Tim Penilai Internal (TPI) dalam menilai kelayakan bagi lulus atau tidaknya Lapas Sarolangun untuk diusulkan ke Tim Penilai Nasional (TPN) menjadi satker peraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dalam pembangunan Zona Integritas pada satuan kerja dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Berikut ini hasil pelaksanaan IKM dan IPK Juli sampai dengan September 2024 : 


  

Hasil Survei BSK pada Satker Lapas Sarolangun Periode Juli - September 2024

Sarolangun - Salah satu dari 6 program prioritas 100 hari kerja Menteri Imipas khususnya bidang Pemasyarakatan adalah "Pemberantasan Peredaran Narkoba dan Pelaku Penipuan Dengan Berbagai Modus di Lapas dan Rutan", dengan ruang gerak yang sangat amat terbatas di balik jeruji oknum Narapidana menjalankan aksi mengedar Narkoba dan melakukan tindak penipuan alat bantu yang mereka gunakan berupa telepon seluler atau biasa disebut ponsel pintar. Maka dari itu langkah preventif mencegahnya peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di dalam Lapas adalah dengan cara menutup rapat-rapat celah masuknya alat komunikasi seluler ilegal ke dalam blok hunian.


Sebagai alternatif pengganti wahana silaturahmi Warga Binaan dengan Keluarga, handai taulan, dan teman mereka adalah menggunakan sarana Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan atau disebut Wartelsuspas yang disediakan petugas. Wartelsuspas diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih modern dan terjangkau bagi para WBP, memungkinkan mereka tetap terhubung dengan dunia luar sambil tetap mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku di dalam Lapas.


Kepala Lapas Sarolangun Parulian Hutabarat menuturkan bahwa penyediaan sarana komunikasi Wartelsuspas ini merupakan salah satu bentuk komitmen Lapas memberikan pelayanan prima serta memenuhi hak dan kebutuhan WBP untuk tetap terhubung dengan dunia luar.


"Menurut kami komunikasi antara WBP dengan dunia luar terutama dengan keluarganya adalah sebuah kebutuhan yang sangat berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban Lapas Sarolangun tetap Kondusif. Oleh sebab itu, wartel yang dibangun pun harus bagus, privatif, nyaman dan representatif." tegas Parulian.


Sementara itu Kepala KPLP Yovip menuturkan bahwa dengan keberadaan Wartelsuspas ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata dalam upaya menjadikan Lapas Sarolangun Zero Peredaran HP ilegal di Blok hunian, sehingga poin program 100 hari kerja Menteri Imipas dalam Pemberantasan Peredaran Narkoba dan Pelaku Penipuan Dengan Berbagai Modus di Lapas dan Rutan bisa teratasi. 


Dikesempatan lain Kasi Administrasi Kamtib Zulharpendi selaku penanggungjawab penyelenggaraan Wartelsuspas menurutkan bahwa akan ada penambahan bilik Wartelsuspas baru melihat dari kebutuhan dan padatnya antrean untuk menggunakan sarana komunikasi tersebut, disamping itu Kasimin Kamtib menekankan perlu pengawasan melekat terhadap aktivitas WBP dalam menggunakan Wartelsuspas tersebut untuk meminimalisir munculnya potensi gangguan Kamtib dalam bentuk lainnya.

Sambut Program 100 Hari Kerja Menteri Imipas, Lapas Sarolangun Fasilitasi Silaturahmi Daring WBP Dengan Wartelsuspas


Sarolangun - Menjalani masa pidana didalam Lapas tentunya memberikan berbagai keterbatasan dalam beraktifitas. namun demikian, hal tersebut tidak berarti membatasi ide dan kreatifitas sejumlah narapidana di Lapas Kelas IIB Sarolangun yang berhasil membuat sejumlah kerajinan tangan dan dipamerkan dalam event tahunan Sarolangun Festival 2024.


Aneka karya dan kerajinan tangan yang dibuat tersebut merupakan hasil dari program bimbingan kerja yang diberikan Lapas Sarolangun kepada para warga binaan yang sedang menjalani masa hukuman. Ada banyak kerajinan yang dibuat oleh warga binaan pria dan wanita di Lapas Sarolangun, yang dibuat dari kayu dan rotan diantaranya sendok, talenan, piring, pas bunga, miniatur hewan, tempat minum, gantungan kunci dan lain sebagainya.


Kepala Lapas Kelas IIB Sarolangun Parulian Hutabarat mengatakan partisipasi dalam kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tetap produktif sekalipun tengah menjalani masa hukuman. 


"Kami ikut buka Stand di arena Sarolangun Festival Sebagai bentuk apresiasi kepada para WBP yang tetap produktif sekalipun tengah menjalani masa hukuman, event juga sebagai wahana kami memperkenalkan produk dan karya warga binaan kepada masyarakat umum," ujar Parulian. Rabu (23/10).


Sementara itu Jonerwan selaku Kepala Seksi Binadik dan Giatja menjelaskan karya-karya serta kerajinan tangan ini juga bisa dibeli secara langsung oleh pengunjung maupun dipesan, sehingga memberikan dampak ekonomis bagi warga binaan sekaligus sumbangsih pada negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP).


Pada kesempatan yang sama Sudomo Kasubsi Bimbingan Kerja sekaligus penanggung jawab stand Lapas Sarolangun menuturkan bahwa hasil karya WBP tidak hanya terbatas pada karya yang terbuat dari kayu tetapi juga ada perabotan rumah tangga yang dibuat dari besi.


"Di Lapas kita punya beberapa bengkel kerja untuk memproduksi berbagai aneka produk baik yang berbahan kayu maupun yang berbahan besi, bahkan kita juga mengembangkan budidaya ikan Nila dan Lele" tegas Domo.


Stand Lapas Sarolangun yang berada diarea ditengah-tengah Lapangan yang berdekatan dengan panggung Festival cukup menarik perhatian banyak pengunjung untuk mampir, baik yang sekedar foto-foto melepaskan penasaran maupun membeli hasil karya WBP. Putri salah satu pengunjung pameran mengatakan tertarik dengan aneka kerajinan yang dibuat oleh para narapidana. 


"Saya kagum dengan aneka karya napi ini, meskipun mereka sedang dikurung menjalani hukuman di Lapas, ternyata masih bisa berkreasi dan membuat berbagai macam hasil karya yang memiliki nilai jual, saya rasa bisa jadi bekal ketika sudah bebas dari Lapas nanti ya," ujar Putri.

Aneka Kerajinan Tangan Karya Narapidana Lapas Sarolangun, Pikat Pengunjung Sarolangun Festival


Sarolangun - Modus operandi alias akal bulus napi Lapas Sarolangun yang berupaya memasukkan alat komunikasi ke dalam blok hunian dengan memanfaatkan momen kunjungan keluarga akhirnya terendus petugas, seorang ibu-ibu paruh baya yang juga memiliki hubungan keluarga dengan seorang napi Lapas Sarolangun tertangkap basah oleh petugas menyelip Handphone yang rencananya akan diberikan kepada WBP, akan tetapi tertangkap dulu oleh petugas penggeledahan wanita, (23/10).


Aksi ini terendus ketika petugas melakukan prosedur pemeriksaan ketat terhadap setiap pengunjung yang hendak melintasi pintu portir, saat tiba giliran wanita paruh baya tersebut diperiksa, petugas melihat gerak-geriknya mencurigakan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, ditemukan sebuah ponsel pintar yang disembunyikan dibalik bajunya.


Kejadian ini terungkap berkat pemeriksaan ketat yang menjadi SOP pemeriksaan setiap pengunjung yang masuk ke dalam Lapas, untuk diketahui bahwa Lapas Sarolangun telah diamanahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi Elly Yuzar sebagai Lapas percontohan yang menerapkan protokol keamanan ketat bagi setiap pengunjung dalam rangka implementasi Lapas Sarolangun Zero HALINAR (handphone, pungli, dan narkoba).


Kalapas Sarolangun dalam keterangannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh petugas yang telah melaksanakan SOP pemeriksaan dan penggeledahan barang dan badan pengunjung sesuai aturan. "Saya ingin mengapresiasi pelaksanaan tugas dan fungsi petugas yang telah menggagalkan upaya penyeludupan alat komunikasi ke dalam Lapas, tanpa pemeriksaan dan penggeledahan yang ketat rasanya tidak mungkin ditemukan alat komunikasi tersebut karena diselip di dalam baju dalam yang sepintas lalu terlihat normal saja," ujar Parulian.


Dalam kesempatan yang sama Kalapas Parulian menegaskan bahwa dia bersama seluruh jajaran siap melaksanakan amanah dari Kakanwil Kemenkumham Jambi yang mempercayakan Lapas Sarolangun sebagai Lapas percontohan penerapan Zero Halinar.


Sebagai tindak lanjut atas penangkapan penyeludupan ponsel tersebut, pengunjung tersebut disanksi tidak boleh berkunjung selama dua bulan dan diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan dan mengulangi tindakan melanggar aturan dan tata tertib Lapas bila diulang akan diserahkan ke pihak yang berwajib. Petugas juga menegaskan bahwa setiap bentuk pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku. Lapas Sarolangun terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban, memastikan bahwa setiap warga binaan menjalani masa hukuman dengan benar tanpa adanya penyalahgunaan barang-barang terlarang.

Berupaya Seludupkan HP Android ke Napi, Aksi Pengunjung Lapas Sarolangun Kandas di Tangan Petugas

Langganan Berita via Email