Sarolangun - Seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan terlihat memadati masjid At-Taubah Lapas Sarolangun, dalam kesempatan tersebut hadir juga Kalapas Sarolangun Irwan didamping pejabat struktural, JFT/JFU dan regu pengamanan, Rabu (05/06/19).

Hal ini dalam rangka melaksanakan ibadah shalat Ied secara berjamaah, acara dimulai pada pukul 06.45 WIB, sebelum sholat seluruh jamaah mengumandangkan takbir yang dipimpin oleh imam masjid kemudian diikuti secara serentak oleh semua jamaah.
Suasana Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Masjid At-Taubah Lapas Sarolangun
Shalat Ied dimulai sekira pukul 7.40, ba'da itu dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri oleh ustadz dari Kementerian Agama Kabupaten Sarolangun dalam khotbahnya menyampaikan bahwa semua manusia pasti pernah salah dan khilaf, namun bukan berarti harus berputus asa dari rahmat Allah SWT, karena rahmat-Nya seluas langit dan bumi, sebaik-baik manusia adalah manusia yang terlanjur berbuat dosa kemudian melakukan taubat dengar sebenar-benarnya.

Staf Admisi dan Orientasi sedang membacakan surat keputusan tentang pemberian remisi 
Setelah khutbah selesai, dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan tentang pemberian remisi oleh staf Subsi Admisi dan Orientasi, dengan jumlah WBP penerima Remisi Khusus Idulf Fitri sebanyak 208 orang. 

Kalapas Sarolangun sedang membacakan sambutan Menkumham pada acara Pemberian Remisi Khusus Idul Fitri
Menteri Hukum dan HAM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kalapas Sarolangun Irwan  mengatakan "Warga Binaan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang dikaruniai akal sehingga tercipta kehendak bebas atau yang terkadang karena itulah manusia dapat membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Kehidupan selama menjalani pidana jangan diasumsikan sebagai suatu derita, melainkan harus disikapi sebagai sarana introspeksi diri agar menyadari semua kesalahan yang telah dilakukan. Dengan adanya Sistem Pemasyarakatan diharapkan dapat mencapai tujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai warga yang baik, untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan mengulang tindak pidana serta melakukan penerapan dan bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila" ucap Kalapas.

Kalapas Sarolangun sedang membacakan sambutan Menkumham pada acara Pemberian Remisi Khusus Idul Fitri
"Saat ini, Lapas dan Rutan di Indonesia masih mengalami kelebihan kapasitas. Tercatat pada Bulan Mei 2019, jumlah tahanan dan narapidana rata-rata kurang lebih 258.000 (Dua Ratus Lima Puluh Delapan Ribu) Orang sementara kapasitas yang tersedia hanya 126.804 (Seratus Dua Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Empat) Orang. Kondisi ini dinilai sungguh berdampak pada kurang optimalnya pelayanan dan pembinaan terhadap WBP. Kedepan akan dilaksanakan program revitalisasi pemasyarakatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan dan menguatkan penyelenggaraan pemasyarakatan guna mencapai tujuan pidana, yaitu melakukan pembinaan agar narapidana tidak mengulang lagi perbuatan yang melanggar hukum, memiliki keterampilan sosial dan berwirausaha, serta dapat kembali ke masyarakat dengan baik" ungkap Kalapas

Pada penutupan Kalapas juga memberikan arahan tambahan "Dari total seluruh isi Lapas Sarolangun 291 yang dapat remisi sebanyak 208 orang, dimana dibagi kedalam Remisi Khusus 1 sebanyak 206 orang dan Remisi Khusus 2 sebanyak dua orang" ujar Kalapas.

Kalapas Sarolangun sedang memberikan Salinan Remisi Khusus 2 kepada 2 orang WBP
"Pembagian Remisi Khusus kedalam 2 kategori yang dimaksud adalah untuk menerangkan bahwa 2 orang yang menerima Remisi Khusus 2 itu per hari ini selesai menjalani seluruh masa pidana, adapun yang belum mendapatkan remisi karena ada sebagian yang belum memenuhi syarat administrasi dan belum menjalani 6 bulan masa pidana" tutup Kalapas.

Kalapas Sarolangun beserta petugas sedang bersiap-siap melaksanakan syukuran 
Setelah pelaksanaan acara pembacaan remisi para petugas kecuali pengamanan bersama-sama menuju rumah dinas Kalapas untuk memenuhi undangan Kalapas, dalam rangka syukuran telah menyelesai puasa ramadhan 1440 H dan situasi pelaksanaan kegiatan selama bulan ramadhan di Lapas Sarolangun berjalan cukup baik.
Suasana antrian kunjungan yang padat di depan Pintu Utama Lapas Sarolangun
Setelah itu tepat pada pukul 8.45 WIB, mulailah dibuka layanan kunjungan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan pengawalan dan pengamanan ketat oleh petugas piket, dimana setiap pengunjung diwajibkan mematuhi SOP yang telah ditetapkan agar layanan kunjungan berjalan dengan tertib dan lancar.
WBP bertemu dengan keluarga menikmati suasana lebaran Idul Fitri di Gazebo Lapas Sarolangun
Kalapas Sarolangun menuturkan bahwa Layanan Kunjungan Lebaran Idul Fitri ini akan berlansung 4 hari kedepan, dan mengingatkan kepada petugas piket lebaran yang sudah ditunjuk dan ditetapkan agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. 









Selepas Shalat Ied, 208 WBP Lapas Sarolangun terima remisi khusus Idul Fitri 1440 H

Sarolangun - Ratusan WBP, seluruh petugas dan pejabat struktural, JFU/JFT terlihat berbaris memadati Lapangan dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun, para petugas mengenakan pakaian PDH 3 Kemenkumham, Sabtu (01/06/19).

Hal tersebut dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2019, Kalapas Sarolangun Irwan bertindak sebagai pembina upacara.

Suasana Pelaksanaan Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapas Sarolangun
Kalapas Sarolangun Irwan dalam membacakan sambutan Kepala BPIP mengatakan "dalam memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Pertama, kita berusaha mengenang dan merefleksikan momentum sejarah dimana para pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga dalam keberagaman dapat bersatu dan menyatu sebagai kesatuan bangsa Indonesia" ujarnya.

"Menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara, kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride); kedua, dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik." pungkas Kalapas.

Para founding fathers berpikir keras dalam membangun pondasi agar berdirinya rumah besar yang kemudian hari bernama The Great Indonesia atau Republik Indonesia. Bagaimana caranya, agar negeri besar ini sanggup menaungi kodrat keberagamannya. Kata Pancasila pertama kali diperkenalkan Sukarno saat sidang BPUPKI di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta.

Upacara berlansung khidmat dan tertib, dan situasi keamanan dan ketertiban Lapas Sarolangun aman dan terkendali.











Lapas Sarolangun Laksanakan Upacara Hari Lahir Pancasila

Sarolangun - 26 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Sarolangun dikumpulkan diruang perpustakaan, dalam kesempatan tersebut hadir juga Kalapas Sarolangun Irwan, Kasubsi Pembinaan dan 2 orang staf, Jum'at (31/05/19).

Hal ini dalam rangka penyerahan sertifikat Bimbingan Teknis Kerajinan Kayu yang dikeluarkan oleh Direktorat IKM KSKIA Kemenperin RI, yang kegiatannya telah dilaksanakan pada 9 April lalu, dan ditutup pada 14 April, kegiatan ini dapat terselenggarakan berkat kerjasama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian RI.

WBP alumni Peserta Bimtek sedang mendengarkan arahan dari Kalapas
Kasubsi Pembinaan Jonerwan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini kedepannya akan di follow up, sehingga tidak raib seperti angin lalu, namun punya dampak berupa output kerajinan nantinya yang bisa diproduksi secara berkelanjutan.

Kalapas Sarolangun Irwan dalam arahannya mengatakan bahwa tidak semua WBP dapat kesempatan mengikuti bimtek ini, "Bersyukurlah saudara-saudara yang dapat kesempatan bisa mengikuti bimtek ini, karena disaat yang sama ada ribuan WBP dan orang diluar sana ingin mengikuti Bimtek seperti saudara" ujar Kalapas.

"Kita tentu sangat berterima kasih kepada pimpinan kita dipusat dan Ditjen IKMA Kemenperin RI yang banyak memberikan perhatian kepada Lapas Sarolangun, dan besar harapan kita semua mudah-mudah pada kesempatan lain akan ada lagi pelatihan, bimtek yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi bagi Warga Binaan Lapas Sarolangun" ungkap Kalapas.

Penyerahan sertifikat bimtek kerajinan kayu secara simbolis oleh Kalapas Sarolangun
"Kita punya mimpi besar, kedepannya Goal Target kita hasil kerajinan tangan WBP Lapas Sarolangun bisa tampil di pameran dan menjadi produk unggulan serta bisa mewakili wilayah kita untuk tampil di Pameran Kementerian Perindustrian RI" imbuh Kalapas.

"Seyogyanya peserta bimtek kita 32 orang, namun 6 orang sudah kembali ke keluarga karena sudah habis menjalani masa pidana, jadi hari ini tersisa 26 orang" tutup Kalapas.

Pada akhir acara kalapas melakukan penyerahan sertifikat Bimtek secara simbolis kepada salah satu perwakilan peserta Bimtek.


26 WBP Lapas Sarolangun Peserta Bimtek Kerajinan Kayu terima sertifikat

Sarolangun - Seluruh pejabat struktural, komandan jaga, anggota jaga dan staf terlihat hadir di Aula gedung utama Lapas Sarolangun, Rabu (29/05/19).

Hal ini dalam rangka sosialisasi Kepatuhan Internal (Patnal), evaluasi secara menyeluruh terkait kinerja petugas beberapa bulan terakhir, serta mematangkan persiapan pengamanan dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1440 H.

Kalapas Sarolangun Irwan memimpin jalannya rapat tersebut, mengawali pengarahannya Kalapas kembali menegaskan betapa pentingnya menjaga Disiplin bagi seluruh petugas tanpa terkecuali, "Untuk mencapai tujuan organisasi kita ini kuncinya cuma satu yakni Disiplin" ujar Kalapas.

Suasana rapat internal seluruh petugas Lapas Sarolangun
"Jika Disiplin kerja sudah tidak menjadi budaya, maka besar kemungkinan organisasi kita akan mengalami kemunduran bahkan sampai kepada kegagalan, tidak sedikit insiden, peristiwa naas yang dialami oleh lembaga pemasyarakatan karena semakin menurunnya Disiplin para petugas" ungkap Kalapas.

"Merespon perintah atasan kita baik pusat maupun wilayah dalam waktu secepatnya kita akan segera bentuk Tim Satuan Operasi Kepatuhan Internal untuk meningkatkan layanan di Lapas Sarolangun" ujar Kalapas.

Dalam kesempatan tersebut Kalapas menjabarkan panjang lebar tentang poin-poin yang berkaitan dengan sasaran kegiatan pengawasan oleh Tim Satuan Operasi Kepatuhan Internal (Satops Patnal) meliputi kedisiplinan pegawai, pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaaan (WASRIK) dan pengamanan pintu utama (P2U), pelaksanaan layanan kunjungan, penjagaan, pengawalan, pengamanan pelaksanaan mapenaling, penempatan narapadana/tahanan dalam kamar hunian, layanan penyediaan makanan dan kebutuhan dasar lainnya, layanan registrasi dan integrasi serta sasaran khusus.

Penyerahan THR dan Bingkisan lebaran kepada salah satu petugas oleh Kalapas Sarolangun
Tidak lupa Kalapas Sarolangun memberikan kesempatan kepada seluruh peserta rapat untuk bertanya dan menanggapi tentang apa yang sudah disampaikan, Dipenghujung acara juga diadakan penyerahan THR dan bingkisan lebaran oleh Kalapas kepada seluruh petugas.

Pimpin rapat persiapan idul fitri Kalapas Sarolangun sampaikan poin-poin Patnal

Sarolangun - Seluruh Warga Binaan Lapas Sarolangun terlihat dikumpulkan di Gazebo lapangan dalam Lapas Sarolangun, dalam kesempatan tersebut hadir juga Kalapas dan seluruh pejabat struktural serta beberapa orang ASN yang ikut membantu pengamanan, Selasa (28/05/19).

Hal ini dalam rangka mematangkan persiapan menyambut hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H yang tidak berapa lama lagi akan tiba, seperti pada tahun-tahun sebelumnya Lapas Sarolangun akan membuka layanan kunjungan bagi keluarga WBP.

Kalapas Sarolangun Irwan dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting terutama berkenaan dengan situasi keamanan dan ketertiban di dalam kamar hunian, evaluasi secara menyeluruh berkenaan dengan kegiatan ibadah selama bulan suci Ramadhan dan persiapan amil zakat masjid At Taubah dalam mengelola zakat.

Kalapas Sarolangun sedang memberikan arahan kepada WBP
"10 Ramadhan terakhir ini, jadikanlah momentum untuk lebih meningkatkan ibadah, itikaf di masjid tujuannya untuk melakukan amalan-amalan seperti baca Al-qur'an, belajar ngaji dan shalat sunat, jangan itikaf jadi modus untuk ngerumpi dan ngobrol tidak karuan di Masjid" ujar Kalapas.

"Kita sudah siapkan yang terbaik buat bapak-bapak warga binaan semuanya, dengan catatan bapak bisa dan bersedia mengikuti aturan-aturan yang berlaku, seperti pada tahun-tahun sebelumnya lebaran tahun ini kita akan membuka layanan kunjungan terhadap WBP sesuai dengan SOP, yang nanti akan diatur oleh Subsi AO" imbuh Kalapas.

"Untuk zakat fitrah besarannya jumlahnya kita berpedoman kepada apa yang sudah ditetapkan oleh kementerian agama, maka disini kami imbau untuk seluruh WBP yang sanggup membayar zakat fitrah untuk menyalurkan kepada amil zakat masjid At-taubah Lapas Sarolangun, tujuannya agar distribusi zakat dapat kita serahkan kepada saudara kita sesama WBP yang tidak mampu" ungkap Kalapas.

Salah seorang WBP bertanya kepada Kalapas
Tidak lupa dalam kesempatan itu Kalapas Sarolangun membuka sesi tanya jawab kepada WBP agar persoalan-persoalan yang sekiranya belum tersentuh dapat segera dicari jalan keluarnya.

Matangkan persiapan sambut Idul Fitri, Kalapas Sarolangun kumpulkan WBP


Sarolangun – Jumat (24/05), Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun mendapat kunjungan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Wilayah Kementerian Hukum dan HAM  Jambi, Farid Junaedi Bc. I.P., S.H., M.H. didampingi Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitas, Pengelolaan Basan, Baran, dan Keamanan, Junaidi Rison, A.Md. I.P., S.H. beserta rombongan. Selain bertujuan untuk mempererat silaturahim antara Kantor Wilayah dan UPT Pemasyarakatan, kunjungan Kadivpas ini juga bertujuan sebagai peninjauan, monitoring, dan evaluasi terhadap tugas dan fungsi petugas Lapas Sarolangun.

Tepat pukul 19.20 WIB, Kadivpas Farid beserta rombongan tiba di Lapas Sarolangun dan langsung menuju Masjid At Taubah Lapas Sarolangun untuk melaksanakan Shalat Isya, Tarawih, dan Witir berjamaah. Pada kesempatan ini, Kadivpas Farid menyempatkan diri untuk mengisi Kultum setelah shalat tarawih. Dalam kultumnya, Kadivpas Farid berpesan agar selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT.

“Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Dia memberikannya disaat yang tepat. Seperti cerita tukang tahu tadi. Dia rajin beribadah, tapi ketika mau naik mobil ke pasar dia terpeleset dan tahunya rusak semua. Akhirnya dia pulang dengan kesal dan merasa Tuhan tidak adil. Tapi ternyata mobil yang mau dia naiki masuk jurang dan hampir seluruh penumpangnya meninggal. Coba kalau dia nggak kepleset tadi, pasti juga ikut masuk jurang.” Ujar Kadivpas Farid menginspirasi.
 
Kadivpas Farid memberi kultum usai tarawih
Selepas melaksanakan Shalat Isya, Tarawih, dan Witir berjamaah, Kadivpas Farid beserta rombongan bersama Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun, Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H. dan Petugas Lapas Sarolangun melakukan kontrol blok hunian sekaligus memberikan arahan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Sarolangun.

Kadivpas Farid bersama Kalapas Irwan dan rombongan melakukan kontrolling
Usai melakukan kontrol bersama, Kepala Lapas Irwan mengumpulkan semua petugas yang tidak sedang bertugas ke dalam Perpustakaan Lapas. Pada kesempatan ini Kadivpas Farid memberikan materi dan arahan kepada semua petugas tentang kreatifitas petugas Pemasyarakatan. Kadivpas Farid berbagi pengalamannya selama masih bertugas sebagai petugas maupun pejabat struktural di lapas maupun rutan. Kadivpas Farid juga memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Sarolangun atas inovasinya dalam menyelenggarakan kegiatan buka bersama bagi warga binaan dan keluarga.
“Saya sangat mengapresiasi atas inovasi Kalapas telah menyelenggarakan kegiatan buka bersama bagi warga binaan dan keluarga. Semoga dengan kegiatan tersebut bisa membuat warga binaan merasakan lagi nikmatnya makan berbuka bersama keluarga dan membuat mereka menyesali perbuatan mereka dan tidak akan mengulanginya lagi.” Harap Kadivpas Farid penuh kebanggaan.

Pengarahan Kadivpas Farid kepada petugas Lapas Sarolangun
Rangkaian kegiatan Monev Kadivpas Farid beserta rombongan diakhiri dengan melakukan tes urine untuk Petugas Lapas Sarolangun sebagai upaya progresif dan masif pemberantasan Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jambi, terutama di Lapas Sarolangun. Berdasarkan tes terhadap urine seluruh petugas Lapas Sarolangun hasilnya Negatif  atau tidak ditemukan satupun petugas yang positif menggunakan Narkoba.





Lakukan Monev ke Lapas Sarolangun, Kadivpas Farid Sempatkan Diri Mengisi Kultum Shalat Tarawih

Sarolangun – Selasa (21/05), Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun memberikan pelayanan istimewa kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Sarolangun, sebuah momen spesial di bulan Ramadhan yang sangat jarang mereka rasakan karena terpisahkan oleh jeruji besi.

Wajah warga binaan begitu semringah, karena yang biasanya mereka hanya dapat berbuka puasa bersama rekan satu kamarnya, sore ini mereka dapat menikmati buka puasa bersama dengan keluarga mereka masing-masing. Bertempat di gazebo Lapas, mereka duduk bersama dialasi karpet menyantap makanan yang dibawa keluarganya.

Hal tersebut dapat terlaksana berkat inovasi dari Kepala Lapas Sarolangun, Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H. Kunjungan keluarga yang biasanya dilaksanakan pagi, khusus hari ini dibuka juga pada sore hari. Hal ini mengundang antusiasme yang sangat tinggi dari para keluarga. Ratusan pengunjung mendaftar agar bisa menikmati santapan bersama keluarganya yang sedang berada di balik jeruji besi. Tercatat ada 119 orang laki-laki, 232 orang perempuan, dan 39 anak-anak berkunjung ke dalam Lapas Sarolangun.

Kepala Lapas Sarolangun mengaku pihaknya memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk bisa buka puasa bersama keluarga ini merupakan salah satu bentuk program pembinaan bagi warga binaan. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh warga binaan untuk instrokpesi dan memotivasi diri, berusaha agar kembali bersama keluarga, menjalani kehidupan dengan baik setelah menyelesaikan binaan. Terutama tidak kembali melakukan hal yang melanggar hukum.

Menurut Beliau, Lapas merasa bertanggungjawab secara moril agar warga binaan bisa dekat dengan keluarganya, termasuk buka puasa bersama yang merupakan kesempatan langka selama berada di dalam Lapas. Mereka bisa melepas rasa rindu terutama di bulan suci ini.

Kepala Lapas juga memberikan apresiasi kepada semua petugas Lapas Sarolangun atas kerja kerasnya demi terselenggaranya kegiatan dengan aman dan lancar.
“Alhamdulillah. Terimakasih Pak Kasubsi Pembinaan dan semua petugas Lapas Sarolangun. Semoga kita diberi kemudahan dan keberkahan, serta selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.” Ujar Irwan.

Di sisi lain, Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Sarolangun, Jonerwan, S.Pd. mengungkapkan bahwa walaupun sempat kewalahan karena jumlah pengunjung yang membeludak, namun berkat kerjasama seluruh petugas, para pengunjung merasa cukup puas dan berharap ada kegiatan buka bersama selanjutnya.
“Tadi kita sempat juga kewalahan dalam menerima kunjungan, karena alur untuk penggeledahan barang dan badan masih kekurangan, terutama yang perempuan. Tapi Alhamdulillah, berkat kerjasama para pegawai dalam mensukseskan kegiatan ini secara maksimal dan penuh tanggung jawab, para pengunjung merasa cukup puas dan berharap ada kegiatan buka bersama selanjutnya.” Ungkap Joner menutup kegiatan.

Suasana antrian pendaftaran kunjungan
Pemeriksaan barang pengunjung

Buka Bersama Warga Binaan dan Keluarga, Lapas Sarolangun Tuai Pujian dari Pengunjung

Sarolangun – Di pertengahan bulan yang mulia bulan Ramadhan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera dalam rangka Memperingati hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 tahun 2019, Senin (20/05). Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sarolangun, Irwan, A.Md.I.P., S.H., M.H., bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Bertempat di lapangan dalam Lapas, kegiatan upacara berlangsung dengan khidmat dan tertib. Tema Peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional kali ini adalah “BANGKIT UNTUK BERSATU”. Upacara ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural, petugas, dan perwakilan warga binaan Lapas Sarolangun.

Tujuan peringatan 111 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2019 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa Indonesia ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam amanatnya, Kepala Lapas Sarolangun membacakan Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara S.Stat. MBA. Beliau berpesan agar senantiasa menjaga semangat persatuan dan gotong royong sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan di pentas global.

“Bangsa  ini  adalah  bangsa  yang  besar, yang telah mampu  terus  menghidupi  semangat persatuannya selama berabad-abad. Kuncinya ada dalam dwilingga salin suara berikut ini,  gotong royong.”

Menkominfo menegaskan, gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia.
"Jika kuperas yang lima ini menjadi satu, maka dapatlah aku satu  perkataan  yang  tulen, yaitu  perkataan  gotong royong. Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua,  Keringat semua buat  kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama. Itulah Gotong Royong!” Ujar Menkominfo mengutip ungkapan Presiden Republik Indonesia yang pertama, Dr. Ir. H. Soekarno.

Lebih lanjut, Kepala Lapas Sarolangun juga menyampaikan pesan Menkominfo agar selalu menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja, selalu kondusif, penuh harmoni dan persatuan demi kemajuan Indonesia.
“Dengan bertumpu pada kekuatan jumlah sumber daya manusia dan populasi pasar, Indonesia diproyeksikan akan segera menjemput harkat dan martabat baru dalam aras ekonomi dunia.  Bersama negara-negara besar lainnya seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, ekonomi  Indonesia akan tumbuh menjadi sepuluh  besar, bahkan lima besar dunia, dalam 10 sampai 30 tahun mendatang. Kuncinya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan.”

Diakhir sambutan, Kepala Lapas Sarolangun membangkitkan semangat persatuan, khususnya untuk keluarga Lapas Sarolangun dengan meneriakkan yel-yel “INDONESIA BANGKIT! INDONESIA BERSATU!”




Upacara hari Kebangkitan Nasional Ke-111 di Lapas Sarolangun

Langganan Berita via Email