Sarolangun - Kamis, (15/10) 60 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun kembali diikutsertakan dalam pelatihan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan untuk bidang keahlian budidaya perikanan air tawar dan perkayuan atau pertukangan. 60 WBP ini dibagi menjadi dua kelompok yakni 20 orang mengikuti pelatihan perikanan, dan 40 orang mengikuti pelatihan perkayuan atau pertukangan.
Sarolangun - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Sarolangun dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Sarolangun dengan menerapkan protokol kesehatan ketat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun pada Rabu (30/09/20).
Opini - Banyak darah muda terutama yang sedang mengenyam pendidikan dikampus-kampus lebih familiar kita sebut aktivis mahasiswa, mereka mulai bersinggungan dengan panggung politik, terutama politik kampus seperti pemilu raya Badan Eksekutif Mahasiswa, kampus bisa disebut miniatur proses politik yang tak kalah kontroversialnya.
Sarolangun - Terkait pemberitaan di beberapa media online tentang kabar tidak mengenakkan yakni perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh oknum narapidana Lapas Kelas IIB Sarolangun yang sedang menjalani Asimilasi di rumah dibenarkan oleh Kalapas Sarolangun Irwan.
Sarolangun - Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Sarolangun kembali menorehkan prestasi membanggakan, setelah berbulan-bulan melakukan berbagai inovasi pelayanan bagi warga binaan terutama dalam hal sanitasi dan penyajian makanan yang layak dan bersih bagi Warga Binaan, pada kamis (3/9/20) bertempat dikantor Dinas Kesehatan kabupaten Sarolangun diserahkan sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga untuk Lapas Sarolangun yang diterima langsung oleh Kasubsi Keperawatan Pebri Irwansyah.
Sarolangun - Selasa (01/09/20). Seluruh Petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan Berkumpul di ruang Sekretariat, mereka satu persatu diambil sampel urine-nya untuk kemudian di tes menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh Perawat Subsi Pembinaan. Tes Urine ini diawasi oleh Tim Satops Patnal secara ketat, untuk menghindari tindakan-tindakan curang yang dilakukan oleh Petugas Maupun Warga Binaan untuk mempengaruhi hasil tes.
Kalapas Sarolangun Irwan kepada tim humas mengatakan bahwa Tes Urine terhadap para Petugas dan Warga Binaan ini perlu dilakukan demi memastikan bahwa Petugas dan Warga Binaan Lapas Sarolangun benar-benar bebas Narkoba dan sebagai upaya preventif serta antisipasi gangguan Kamtib, "Tes Urine ini kita lakukan secara insidentil sehingga Petugas dan Warga Binaan yang kita tes tidak bisa mengelak atau melakukan tindakan untuk mengelabui dan mempengaruhi hasil tes" Ujar kalapas.
"Tes Urine ini ke depannya
akan terus kita lakukan secara insidentil, dan kita berusaha memastikan bahwa Petugas dan Warga Binaan yang A1 kita curigai mengonsumsi Narkoba akan langsung kita tarik dan kita tes
Urine-nya, jika positif akan kita ambil tindakan tegas, tutup Kalapas.
Senada dengan Kalapas Kasibinadik Giatja Jonerwan mengatakan bahwa Subsi Perawatan akan terus bergerak menggali
informasi untuk memastikan Lapas Sarolangun benar-benar steril dari Narkoba,
"Berdasarkan hasil tes sampel urine terhadap Petugas dan Warga Binaan ditemukan hasil
bahwa Seluruhnya Negatif Narkoba" Ujar Kasibinadik Giatja Jonerwan.
Sarolangun - Dengan mengenakan pakaian motif dominan abu - abu, 20 orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sarolangun dikumpulkan oleh petugas di Aula Gedung Dalam. Warga Binaan tersebut dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kemandirian Narapidana, Senin (24/8).
Dihubungi secara terpisah oleh Tim Humas, Kalapas Sarolangun Irwan, menuturkan bahwa program pelatihan kemandirian ini merupakan keberlanjutan dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan "20 orang yang terpilih mengikuti program pelatihan menjahit ini merupakan hasil seleksi ketat dari seksi bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja" tegas Irwan.
Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.
Terkait Protokol Kesehatan Irwan menegaskan itu tetap menjadi prioritas utama, "Sejak awal kami sudah instruksi kepada seluruh petugas untuk mematuhi protokol kesehatan, apalagi instruktur pelatihan yang keluar masuk dan bercengkrama dengan peserta pelatihan yang notabenenya adalah warga binaan, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi" tegas Irwan.
"Sebenarnya kami ingin semua Warga Binaan bisa diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan kemandirian ini, namun karena keterbatasan anggaran dan tempat tentu perlu pertimbangan lebih bijaksana lagi, dan juga tidak semua Warga Binaan punya minat menjahit, kita ingin yang mengikuti pelatihan kemandirian menjahit ini memang yang memiliki minat dan bakat menjahit" ujar Irwan.
"Tujuan utama memberikan pendidikan dan pelatihan yang bersertifikat ini bagi narapidana adalah menjadikan mereka pribadi yang mandiri dan berdaya saing serta mempunyai keterampilan juga bersertifikat untuk kemudian bisa digunakan di seluruh Indonesia" ungkap Irwan.
Kasi Binadik dan Giatja Jonerwan menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan berjalan selama 20 hari kedepan, "Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai akan diberikan sertifikat yang bisa digunakan ketika telah kembali kemasyarakat nantinya" ujar Joner.
Kasubag Tata Usaha Hariyadi, menuturkan bahwa sarana penunjang kegiatan pelatihan ini cukup memadai, "Mesin jahit listrik berjumlah 4 unit dan 1 mesin Obras pembeliannya berasal dari anggaran kantor, sementara itu Balai Latihan Kerja Sarolangun bersedia memberi bantuan pinjam pakai 6 unit" ujar Ari.
Sementara itu Kasubsi Bimker Sudomo selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa untuk pelatih atau instruktur pelatihan kemandirian Lapas Sarolangun menggandeng BLK kabupaten Sarolangun, Kegiatan pelatihan ini dimulai dari jam 08.00 hingga 11.30.
Arahan dan Penguatan oleh Kalapas Sarolangun kepada petugas yang akan melaksanakan Razia |
Pada razia kali ini yang menjadi target adalah kamar WBP blok narkoba dan pidana umum secara acak sesuai hasil investigasi dari Tim Intelijen Satops Patnal, razia ini digelar untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta mendeteksi gangguan dini di dalam lapas Sarolangun.
Seluruh petugas yang akan melaksanakan razia diwajibkan mengikuti protokol kesehatan oleh Petugas Penjaga Pintu Utama |
Usai pelaksanaan razia, Irwan menyampaikan bahwa Satgas Satops Patnal Lapas Sarolangun tidak menemukan narkoba dan handphone dari kamar Warga Binaan, namun petugas berhasil menyita beberapa kartu domino, kartu remi, cutter, alat memasak dari kaleng bekas, dan kabel-kabel.
"Hasil temuan ini kami catat untuk nantinya kami laporkan, secara umum kegiatan razia berjalan lancar dan tertib," terang Irwan.
Penggeledahan dilaksanakan secara menyeluruh, tiap sisi yang mencurigakan diperiksa secara detil |
Langganan:
Postingan (Atom)